Kelapa Makin Langka, Harga Santan Kemasan Ikut Naik

- Papua60Detik

Lapak penjual kelapa di Pasar Sentral, foto: Martha/ Papua60detik
Lapak penjual kelapa di Pasar Sentral, foto: Martha/ Papua60detik

Papua60detik - Sudah hampir lima bulan harga kelapa naik di pasaran. Bukan hanya di Pasar Sentral Kabupaten Mimika, kenaikan ini juga terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. 

Kenaikan harga mengakibatkan para pedagang kelapa harus mengeluarkan lebih banyak modal untuk mendapatkan stok. Bahkan, sesuai pantauan, di Pasar Sentral beberapa pedagang tidak berjualan karena kehabisan stok kelapa. 

Salah satu pedagang kelapa, Berlian membenarkan beberapa bulan ini kesulitan mendapatkan kelapa dalam jumlah besar. Katanya, kebutuhan kelapa di Timika cukup tinggi. Sehari ia bisa menjual minimal 500 buah kelapa. 

Sesuai informasi yang para pedagang dapatkan, harga kelapa naik karena masuknya pengusaha yang mau membeli kopra ke Pulau Ararau yaitu wilayah penghasil kelapa. Kopra adalah bagian daging buah kelapa yang telah dikeringkan. Kelapa yang sudah kering bisa menjadi bahan baku utama untuk pembuatan minyak kelapa dan produk turunannya, seperti minyak goreng, margarin, sabun, kosmetik, dan produk lainnya. 

"Susah dapat kelapa sekarang, biasanya sebelum kopra masuk, kita bisa dapat kelapa sekali dua minggu, sekarang tunggu dua bulan baru datang," kata Berlian saat diwawancara, Senin (18/08/2025). 

Masuknya para pengusaha kopra tersebut ke pulau Ararau, menjadikan pasokan untuk pedagang eceran di pasaran Timika berkurang. Warga lebih memilih menjual kopra daripada kelapa karena harganya lebih tinggi. 

Saat ini, harga kelapa di Pasar Sentral yang ukuran besar Rp15 ribu naik dari Rp10 ribu, sementara yang sedang Rp8 ribu, yang kecil Rp5 ribu. Setiap pemarutan kelapa dikenakan biaya Rp2 ribu. 

Bukan hanya kelapa, santan kelapa dalam kemasan jenis sun kara juga mengalami lonjakan harga. Biasanya yang kecil isi 65 ml Rp8 ribu naik dari Rp5 ribu. San kara besar isi 200 ml Rp20 ribu naik dari Rp10 ribu. 

Naiknya harga santan kemasan membuat permintaan kelapa parut semakin tinggi. Masyarakat pun mengeluh karena santan kemasan dan kelapa parut sama-sama mengalami kenaikan harga. 

"Masyarakat banyak mengeluh. Tetapi memang dari sana lagi naik harganya," kata Berlian. (Martha)




Bagikan :