KNPB Bantah Pernyataan Gubernur Meki Nawipa Bahwa Papua Tengah Sudah Aman
Rabu, 27 Agustus 2025 - 13:02 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) membantah pernyataan Gubernur, Meki Frits Nawipa yang menyatakan Papua Tengah sudah aman.
"itu pembohongan publik saja, karena di Intan Jaya, Puncak, dan beberapa kabupaten di wilayah Provinsi Papua Tengah belum aman. Pengungsi masih belum pulang ke kediaman mereka," kata Ketua l KNPB Teluk Cenderawasih wilayah Nabire, Shon Adii dalam keterangan tertulis yang diterima Papua60detik.id, Rabu (27/8/2025) siang.
Sebelumnya, saat membuka Sharing Session SindoNews Journalism di Nabire, Senin (25/8/2025), Meki Nawipa menyatakan situasi di wilayahnya sudah aman dan damai.
"Kita di Papua Tengah ini sudah damai, aman, dan tentram. Di Ilaga tidak ada perang, Intan Jaya tidak ada perang. Semua aman," kata Meki ketika itu.
Shon Adii menilai pernyataan itu sebagai cara cara pejabat negara melindungi aktor kejahatan dan memelihara kriminalitas di Tanah Papua.
"Rakyat Papua Tengah di Intan Jaya dan Puncak masih mengungsi di mana-mana. Apakah ini damai? Tidak, Meki Nawipa keliru. Nawipa melihat sikon di Papua Tengah menggunakan kacamata Jakarta. Pernyataannya adalah pembohong publik," tegasnya.
Pengungsian warga di Papua Tengah belakangan memang jadi sorotan. Belum lama berselang, Sekda Intan Jaya, Asir Mirip menyebut, sehari sebelum HUT RI, kontak tembak pecah, anggota TNI melakukan penyisiran di Kampung Eknemba.
Kejadian itu mengakibatkan masyarakat Kampung Eknemba yang terdiri dari dusun Bajemba, Kusage, dan Taitawa lari ke hutan. Anak-anak, ibu hamil serta orang dewasa lainnya mengungsi, menyelamatkan diri ke hutan.
"Di tanah kami Intan Jaya Papua Tengah, derap langkah kemerdekaan itu belum sepenuhnya masyarakat rasakan. Suara letusan senjata masih sering mengalahkan suara tawa anak-anak kami dan rasa takut sering kali lebih dekat dari pada rasa aman, Kami rindu hidup," ujar Asir Mirip kepada Papua60detik.
Anggota DPD RI asal Provinsi Papua Tengah, Wilhelmus Pigai pun telah angkat bicara. Ia mengaku bakal mendorong pemerintah pusat, Komnas HAM, dan lembaga terkait untuk segera menanggapi kasus pengungsian ini dengan pendekatan kemanusiaan. (Elias Douw)