Mengenal Gen Z di SLB Negeri Mimika, Berkarya untuk Mandiri
Minggu, 11 Mei 2025 - 18:45 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika mampu berkarya meski puny keterbatasan fisik dan mental. Generasi Z ini menunjukkan minat yang luar biasa pada setiap kelas yang mereka ikuti.
Beberapa siswa yang diwawancarai mengaku senang sekolah di SLB karena mendapat dukungan dari guru dan juga warga sekolah.
Di SLB ini, ada berbagai kelas keterampilan yang disiapkan. Misalnya kelas tata boga yang diisi oleh sekelompok anak tuna rungu. Mereka dilatih cara bikin roti dan kue enak..Sekali seminggu anak-anak ini sudah bisa produksi kue dan roti yang diberi nama Sibi Bakery.
Guru pendamping kelas tata boga, Relci menyebut anak-anak antusias dan mudah menangkap apa yang sudah diajari. Kelas ini berlangsung setiap Kamis. Mereka kini sedang bersiap mengikuti lomba.
Lain lagi dengan kelas autis. Kelas ini dihuni oleh 6 siswa dengan keunikan masing-masing. Mereka umumnya belajar mata pelajaran seperti sekolah biasa sesuai jadwal. Anak-anak autis ini memiliki kebiasaan berbeda-beda. Sekilas tingkah mereka aneh, tetapi ketika dilakukan pendekatan, maka akan terlihat kelebihan mengagumkan.
Di kelas musik, dihuni oleh anak-anak tunanetra. Salah satu siswa, Anugrah memiliki suara emas. Saat ini ia sedang latihan untuk persiapan lomba tingkat provinsi. Bukan hanya bernyanyi, Anugrah memiliki kelebihan penciuman tajam dan ingatan kuat.
Sementara di kelas teknologi informasi diisi anak tunadaksa, salah satunya Karmila. Meski Karmila butuh kursi roda buat bergerak, dia punya otak cemerlang. Anak ini telah memenangkan lomba desain grafis tingkat provinsi. Ia juga suka berpuisi dan sudah sering mengikuti lomba.
Berpindah ke kelas kreativitas, dihuni oleh anak-anak tunagrahita. Di sini mereka dilatih keterampilan merangkai dan dekorasi bunga serta membuat hiasan-hiasan seperti gantungan kunci dan Hp. Di kelas ini akan terlihat pajangan buket bunga indah buatan mereka sendiri, dan masih banyak karya lainnya.
Kepala SLB Negeri Mimika, Sunardin mengaku bangga dengan semua prestasi siswanya. Sekolah selalu memberi dukungan sebisa mungkin. Bimbingan dan pendampingan diperlukan karena anak-anak dengan keterbatasannya punya potensi dan bakat berbeda.
"Pasti bangga. Rasa bangga tidak bisa lagi saya utarakan. Kami berusaha bagaimana supaya anak-anak ini bisa mandiri dan mampu mengembangkan potensi mereka. Kami biasanya mengikutsertakan mereka dengan kegiatan-kegiatan sebagai wadah mengaktualisasikan diri mereka," terangnya.
Ia berpesan bagi masyarakat yang memiliki anak, saudara atau keluarga yang berkebutuhan khusus agar memberikan pendidikan yang layak. Dengan mendaftarkan anaknya di SLB. Anak bisa digali potensinya. untuk hidup mandiri.l (Martha)