Menikmati Kesejukan Wisata Alam Baliem Waga-waga di Timika

- Papua60Detik

Kesejukan wisata alam Kali Baliem Waga-waga di Kompleks Inamco Kuala Kencana, Kabupaten Mimika. Foto: Salmawati Bakri/Papua60detik
Kesejukan wisata alam Kali Baliem Waga-waga di Kompleks Inamco Kuala Kencana, Kabupaten Mimika. Foto: Salmawati Bakri/Papua60detik

Papua60deitik - Kali Baliem Waga-waga adalah objek wisata alam yang berada di Kompleks Inamco Kuala Kencana, Kabupaten Mimika. Bentang alamnya yang sejuk diyakini bisa membius para pengunjung.

Pemandangan gunung diselimuti kabut tipis dan hamparan lebatnya hutan di kompleks Inamco menambah dimensi natural di tempat wisata yang baru saja diresmikan Pemkab Mimika bersama Kodim 1710 Mimika selaku pembina program dan didukung para stakeholder terkait, Selasa (22/6/2021).

Jurnalis Papua60detik bersama awak media cetak dan online yang hadir berkesempatan menikmati keindahan objek wisata alam ini. Sembari menunggu peresmian, wartawan dan tamu undangan berlomba mengeluarkan kamera, mencari spot foto terbaik.

"Jangkauan dari kota Timika ke tempat ini tidak terlalu jauh. Alamnya masih sangat asri dengan pepohanan yang rindang. Airnya sangat jernih, dingin seperti di kulkas. Di sini sangat sejuk. Di pinggiran kali atau telaga disediakan tempat duduk dari ban bekas dan kayu pepohonan. Keren saat difoto," ungkap Acik, salah satu wartawan.

Pengembangan objek wisata dengan berbasis kearifan lokal ini atas inisiatif Panius Kogoya, seorang putera asli Papua dari suku Dani. Ia adalah Babinsa dari Koramil Kuala Kencana Kodim 1710 Mimika.

Saat diwawancara, Panius mengungkap objek wisata alam Balien Waga-waga dibalut sejarah. Pada tahun 2009, daerah tempat tinggal Panius di Komplek Inamco jadi langganan banjir akibat genangan air dari kali.

10 tahun kemudian, Panius bersama jemaat Gereja Kristen Baptis Timika bersepakat menggunakan dana gereja  membuka tempat wisata alam. Melibatkan kelompok usaha Baliem dan 4 Gereja Kristen Baptis, mulai bulan Januari hingga Mei 2021 area Kompleks Inamco mulai ditata sebagai tempat wisata alam dan terbuka untuk umum.

Kendati demikian, masih perlu dilakukan pembersihan dan pembenahan. Karena statusnya sebagai tentara Panius tidak bisa meminjam di Bank.

Akhirnya Panius mengajak Yayasan Pelangi Papua Jaya turut mendukung baik itu berupa fasilitas peralatan kerja dan beberapa hal teknis lain.

"Pada bulan Desember tahun 2020 saya bersama dengan pengurus dari empat gereja Kristen Baptis Timika menemui pengurus  Yayasan Pelangi Papua Jaya di Timika untuk bagaimana menata lebih lanjut lingkungan Inamco agar bisa lebih produktif dan dapat berfungsi sebagai sumber pendapatan masyarakat dan pembiayaan operasional gereja Baptis secara mandiri," ceritanya.

Bersama Yayasan Pelangi Papua Jaya, Pengurus Gereja Baptis lalu berkomunikasi intensif dengan pihak BRI Cabang Timika terkait pentingnya menabung untuk kemajuan usaha dan kesejahteraan keluarga. Akhirnya BRI bersedia meminjamkan uang untuk mengembangkan apa yang menjadi impian dari Panius.

"Meskipun dengan bersusah payah kami masih bisa mengatasi sendiri terutama dalam pendanaan. Dan hal ini juga dimaksudkan untuk melatih kemandirian masyarakat dalam kegiatan usaha ekonomi produktif," ujarnya.

Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya pun mengapresiasi anggotanya yang merakyat hingga menciptakan tempat wisata menarik. Menurutnya Timika masih kekurangan tempat wisata. Sementara Papua memiliki keindahan alam yang dapat menambah dan memperkaya pesona wisata Kabupaten Mimika.

"Dengan upaya yang yang cukup lama dan panjang akhirnya terbentang tempat ini. Dua bulan lalu sudah dibuka dan respon masyarakat cukup baik. Bagus jadi tempat weekend keluarga, kerabat, sahabat hingga arisan ibu-ibu," ujarnya.

"Kami dari Kodim 1710/Mimika, sangat mensupport program positif ini dengan harapan di bukanya tempat wisata ini akan dapat mendorong tumbuhnya kegiatan usaha ekonomi kreatif, seperti perdagangan atau kuliner khas Mimika maupun seni budaya dan sektor kegiatan ekonomi lainnya yang dikelola oleh masyarakat khususnya masyarakat asli Papua," ujarnya menambahkan.

Ia berharap dengan adanya usaha ini bukan saja memberi dampak kesejahteraan melainkan juga sebagai media menjalin kebersamaan dan mempererat kerukunan antar masyarakat khususnya masyarakat suku asli Papua di Timika.

"Jaga kebersihan dan lindungi tempat wisata alam Baliem Waga-Waga ini dan berikan jaminan rasa aman nyaman dan keselamatan kepada para pengunjung sehingga masyarakat akan semakin banyak datang di tempat wisata alam ini untuk berekreasi," imbuhnya. (Salmawati Bakri)




Bagikan :