OPM Ancam Bakar Sekolah yang Sediakan Makan Bergizi Gratis

- Papua60Detik

Makan bergizi gratis di SD Inpres Pogapa, Homeyo Intan Jaya, Senin (20/1/2025). . Foto: Istimewa
Makan bergizi gratis di SD Inpres Pogapa, Homeyo Intan Jaya, Senin (20/1/2025). . Foto: Istimewa

Papua60detik - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Intan Jaya ancam membakar sekolah jika militer Indonesia masih melakukan aktivitas pemberian makan bergizi gratis (MBG).

Seperti diketahui, TNI menyediakan MBG bagi siswa sekolah dasar (SD) Inpres Pogapa, Distrik Homeyo Kabupaten Intan Jaya Papua Tengah pada 20 Januari lalu. Logistik MBG dikirim dari Timika, Mimika menggunakan Helikopter Caracal TNI AU. 

Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom dalam keterangannya menuding pembagian MBG oleh militer Indonesia di daerah konflik bersenjata mengandung zat beracun. Katanya, jika hari ini generasi Papua makan maka akan lumpuh bahkan mati di bawah kurun waktu lima tahun. 

Pimpinan Kodap VIII Intan Jaya, Brigjen Undius Kogoya mengimbau pihak sekolah dan guru-guru di Intan Jaya untuk berhenti menerima makanan dari militer Indonesia. Ia mengancam menjadikan target utama sekolah yang menerima program MBG.

Menanggapi tudingan dan ancaman itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan program pemerintah itu tidak disukai oleh gerombolan OPM. Sebab itu kelompok tersebut membuat narasi bohong terkait MBG yang mengandung racun. 

"Apa buktinya? Di media sosial gerombolan OPM mengatasnamakan manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB telah menyebarkan fitnah keji dengan berbagai teror dan berita hoax di antaranya memberitakan bahwa makanan bergizi gratis tersebut adalah senjata biologis untuk membunuh generasi Papua. Bahkan diikuti ancaman akan membakar sekolah-sekolah jika kegiatan pembagian makan gizi gratis masih berlangsung di sekolah-sekolah," ujar Kapendam, Senin (3/2/2025). 

Ia mengatakan, MBG merupakan program nasional yang mendapat dukungan dari berbagai pihak karena bermanfaat bagi kesehatan anak-anak guna percepatan penurunan stunting. Tuduhan makanan bergizi gratis mengandung zat beracun, katanya adalah fitnah keji.

"Tentunya fitnah keji dan hoax yang disebar oleh gerombolan OPM dan sangat disayangkan. Bisa dimaklumi karena OPM memang menginginkan Papua menjadi terpuruk dan pembangunan tidak berjalan, salah satunya tidak ingin melihat anak-anak sehat bahagia meraih masa depan yang dicita-citakan," tegasnya. 

Ia berharap masyarakat Papua tidak terpengaruh oleh fitnah yang disebar oleh OPM yang bertujuan menghasut dan mengadu domba. (Eka)




Bagikan :