Pembangunan 75 BTS 4G di Merauke Baru 50 Persen

- Papua60Detik

Kepala Bidang Pengelolaan Infrastruktur dan Komunikasi TIK Dinas Kominfo Merauke, Thomas Kimko. Foto: Eman Riberu/ Papua60detik
Kepala Bidang Pengelolaan Infrastruktur dan Komunikasi TIK Dinas Kominfo Merauke, Thomas Kimko. Foto: Eman Riberu/ Papua60detik

Papua60detik — Pembangunan unit pemancar sinyal radio ke perangkat mobile atau yang dikenal base transceiver station (BTS) 4G pada 75 titik di Kabupaten Merauke, Papua hingga 2022 ini baru mencapai 50 persen.

Program infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator tersebut menyasar 20 distrik yang ada di Kabupaten Merauke.

Kabid Pengelolaan Infrastruktur dan Komunikasi TIK pada Dinas Kominfo Merauke, Thomas Kimko mengatakan, apabila pembangunan BTS di 75 titik itu telah rampung 100 persen, maka proses pengaktifannya dapat dilakukan.

“Pembangunannya sudah mencapai 50 persen. Belum mencapai 100 persen karena ada beberapa hambatan,” kata Thomas, Kamis (13/1/2022).

Dijelaskan, sesuai ketentuan dari Kementerian Kominfo bahwa proses pengaktifan BTS 4G di 75 titik tersebut baru dapat dilakukan jika proses pembangunan tidak bermasalah serta telah mengantongi ijin mendirikan bangunan (IMB).

Sementara, lanjut Thomas, pihaknya terkendala dengan proses penerbitan IMB. Yang mana disebabkan peralihan dari proses manual ke proses online single submission (OSS) dan peralihan kewenangan dari Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu ke Dinas Pekerjaan Umum.

“Untuk saat ini yang bisa dilakukan adalah mengeluarkan ijin sementara sambil menunggu Raperda Retribusi IMB yang sedang digodok. Semoga tahun ini sudah bisa terbit, sehingga tidak ada kendala dari sisi IMB,” ujarnya.

Kendala lainnya menyangkut persoalan tanah yang menjadi lokasi pembangunan BTS di sejumlah titik, seperti di Kampung Iromoro. Pemda melakukan upaya mediasi agar proses pembangunan BTS berjalan lancar.

“Kominfo siap membangun, soal lahan itu disediakan pemerintah daerah. Nah persoalannya ini soal kesediaan masyarakat untuk menghibahkan tanahnya,” kata dia.

Ia berharap agar masyarakat pemilik tanah bersedia memberikan tanahnya, sehingga pembangunan BTS 4G di Merauke dapat terealisasi dan dimanfaatkan secara baik.

“Kalau sudah aktif jaringan 4G, masyarakat di pedalaman sendiri yang menikmati manfaatnya. Untuk komunikasi maupun mengakses internet,” pungkasnya. (Eman Riberu)




Bagikan :