Pemkab Mimika Susun Dokumen Kampung Adat di Lima Distrik
Jumat, 30 Agustus 2024 - 19:57 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Keberadaan kampung adat dengan posisi masyarakat Amungme dan Kamoro sebagai penduduk asli penting dalam upaya membangun Kabupaten Mimika ke depan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Studi dan Perencanaan Pembangunan Partisispatif Universitas Cenderawasih, Agustinus Fatem. Menurutnya sebagai penduduk asli, masyarakat Amungme dan Kamoro memiliki peran penting dalam pembangunan Kabupaten Mimika.
"Kalau kampung adat sudah terbentuk semua hal yang berkaitan dengan keberadaan masyarakat adat mulai dari wilayah, adat istiadat, hukum adat, sistem pemerintahan adat yang ada, menjadi sumber-sumber yang dapat di menggambarkan eksistensi mereka," ujarnya saat diwawancarai usai kegiatan seminar awal Penyusunan Dokumen Kampung Adat yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika, Jumat (30/08/2024).
Selain itu, semua hasil benda-benda adat atau semua kekayaan yang mereka miliki apakah itu kekayaan benda atau kekayaan dalam bentuk tariantarian, kesenian, ukiran, dan lain-lain bisa menjadi dasar pengembangan diri.
Agustinus menjelaskan kegiatan penyusunan dokumen adat akan berlangsung selama 150 Hari. Terhitung dari bulan Juni yang lalu. Sampai dengan akhir November nanti.
"Hari ini kita lakukan seminar awalnya. Bulan September teman-teman turun ke lapangan untuk mengumpulkan data," tambahnya.
Ada 5 distrik yang dipilih sebagai tempat penelitian yaitu lokasi sebaran kampung asli Suku Amungme di Distrik Jila dan Tembagapura. Sementara untuk lokasi sebaran kampung asli Suku Kamoro berada di distrik Mimika Tengah, Distrik Mimika Barat, dan Distrik Mimika Barat Tengah. Lokasi kampung masih akan disesuaikan.
Usai pengumpulan data, akan ada pertemuan lagi yang menghadirkan Lemasko dan Lemasa serta semua stakeholder yang relevan dengan kajian ini. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan dokumennya. Hasil kajian ini diharapkan selesai November.
"Kita akan dalami semua data dari lapangan kita klarifikasi sampai menjadi data yang diharapkan mewakili dari pemikiran semua pihak. Tetapi juga sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan," terangnya. (Martha)