Adapun Pemuda Tani ini adalah binaan dari Rabu Biru Foundation di bawah Kementerian Pertanian. Pada Festival ini, Pemuda Tani tersebut memamerkan hasil pertanian dan juga pternakan hasil usaha mereka kurang lebih satu tahun. 

Ada sayuran, tanaman hidroponik, usaha kopi. Kelompok pemuda tani juga menjangkau usaha peternakan dan perikanann seperti ayam petelur dan ikan air tawar. 

Anggota DPRK Mimika, Elinus Balinol Mom sekaligus Ketua Pemuda Tani Provinsi Papua Tengah mengatakan pemuda tani baru satu tahun berasa di Provinsi Kabupaten Mimika, tugasnya adalah menyampaikan kepada masyarakat khususnya anak-anak muda supaya menjadi pelaku di dunia pertanian. 

"Jadi kita bukan hanya menjadi pembina, tetapi juga menjadi pelaku. Di sini kita mencoba untuk bertani. Kebetulan sudah ada hasilnya. Ada sayur, buah, hidroponik juga ada lokasinya kita buat di Kwamki Narama," terang Elinus saat diwawancarai. 

Sementara itu, Ketua Pemuda Tani Kabuapten Mimika, Victor Tsenawatme menyebut di usia yang masih muda, Pemuda tani saat ini sedang melakukan pendekatan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemerintah Daerah terkait kolaborasi program. 

Apalagi saat ini banyak petani yang sudah masuk ke kelompok tani binaan dari Pemerintah Daerah, Polri/TNI, YPMAK melalui Pokja dan binaan dari kampung itu sendiri. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus pemuda tani untuk bisa menjangkau petani-petani yang belum tergabung di kelompok binaan. 

"Ini memang tugasnya berat, di mana kami lebih keras untuk turun ke beberapa titik membuat kelompok itu. Sehingga apa yang belum disentuh itu menjadi tugas kami pemuda tani untuk  menjangkaunya," ucap Viktor. 

Ada beberapa titik yang sudah di jangkau oleh pemuda tani yaitu di SP 4 yaitu kelompok tani melon, di Mile 32 ada usaha ikan tawar, di jalan Trans ada peternak ayam petelur, dan di SP 5 direncanakan program persawahan menanam padi. 

Ia pun berharap Pemerintah Daerah memberikan perhatian dan menjadikan pemuda tani DPC Mimika menjadi mitra dalam meningkatkan kesejahteraan petani lokal dan menciptakan rantai pasok pangan yang lebih efisien. 

"Melalui pameran-pameran seperti ini, kita bisa jual hasil bumi. Kalau kita lihat di pasar-pasar, itu kan banyak yang tidak diakomodir dengan baik. Melalaui wadah ini, kami bisa akomodir nanti," pungkasnya. (Martha)