Pendulang di Kali Kabur Tembagapura Akan Ditertibkan
Senin, 14 Desember 2020 - 22:15 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata menegaskan, akan segera menertibkan para penambang tradisional atau yang di Timika disebut pendulang di wilayah Banti dan sekitarnya, Distrik Tembagapura.
"Akan kita kosongkan tanggal 18 nanti. Namun akan kami cek dulu apakah benar adanya para pendulang itu. Kalau benar kita akan kosongkan," kata Kapolres saat ditemui di Kantor DPRD Mimika, Senin (14/12/2020) siang.
Era mengatakan, adanya aktivitas pendulangan di wilayah yang sempat terjadi konflik bersenjata tersebut, justru akan menimbulkan peristiwa serupa.
Satuan pengamanan Obyek Vital Nasional (Pam Obvitnas) akan dilibatkan dalam penertiban para pendulang itu.
"Itu sangat rawan bagi kami, karena akan memancing terjadinya aksi seperti sebelumnya," ujar Kapolres.
Pada Minggu (13/12/2020) kemarin, sempat viral video aksi sejumlah karyawan mama-mama Papua yang berasal dari Waa-Banti, mendatangi Pos 4 security lalu mengamuk.
Dalam aksi itu, sejumlah mama-mama memaksa petugas security agar menutup gerbang akses Tembagapura menuju Waa-Banti dan sebaliknya.
Mereka mengatakan masyarakat asli Waa-Banti belum dikembalikan ke kampung halamannya, sementara menurut informasi yang mereka peroleh, sudah ada aktivitas di wilayah itu, termasuk aktivitas pendulangan tradisional.
Kapolsek Tembagapura, Ipda Eduardus Edison membenarkan adanya kegiatan pendulangan oleh ratusan warga yang bukan merupakan penduduk asli setempat.
"Mereka bukan penduduk asli kampung, karena data KTP elektroniknya menunjukan bukan berasal dari kampung itu," terangnya saat ditemui di gedung DPRD Mimika, Senin (14/12/2020).
Para pendulang itu katanya, berjalan kaki dari Timika sampai ke lokasi pendulangan. Katanya, tiga orang pendulang meninggal dunia dalam perjalanan.
"Menurut keterangan mereka (pendulang) ada tiga orang yang meninggal dunia dalam perjalanan dan mereka kubur di perjalanan," kata Eduard.
Ditanya terkait keterlibatan aparat keamanan hingga ratusan pendulang itu dapat sampai di Tembagapura, Eduard mengatakan tidak mengetahuinya.
"Mereka sudah dua minggu di lokasi tersebut. Mereka mendirikan camp di Kali Kabur, tidak ada yang masuk ke kampung. Pada 18 Desember 2020 nantinya semua akan kami pulangkan," tegasnya. (Salmawati Bakri/Fachruddin Aji)