Pengelolaan Air Masih Jadi Masalah Tata Ruang di Mimika
Rabu, 04 September 2024 - 16:35 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Kabupaten Mimika. Ketika hujan turun cukup lama beberapa kawasan sudah terendam banjir.
Hal itu juga yang dikeluhkan oleh perwakilan OPD saat menghadiri sosialisasi Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika, Rabu (04/09/2024).
Pada sesi diskusi Nyoman Dwitana, Sekretaris Lingkungan hidup menyebut saat ini yang dihadapi Mimika adalah pengelolaan air. Di mana di beberapa wilayah terjadi banjir sementara di beberapa titik terjadi kelangkaan air bersih.
Misalnya pada daerah pertanian ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan lahan pertanian banjir dan mengakibatkan gagal panen bagi petani. Sementara di saat bersamaan, daerah lain malah mengalami kekeringan.
Menanggapi hal itu, Tenaga Ahli yang dihadirkan sebagai narasumber Sulaiman Asiri menyebut perlu strategi pengelolaan air. Dalam kajian ke depan, pihaknya akan melakukan analisa terkait masukan itu terutama mengenai banjir serta perubahan cuaca.
"Ini menjadi pertanyaan penting bagi tim penyusun KLHS untuk mengkolaborasikan wilayah yang kekurangan air dengan wilayah yang kebanjiran," ujarnya saat diwawancarai.
Salah satunya dengan merekomendasikan pembuatan daerah resapan air untuk untuk menyuplai daerah lain. Menurutnya permasalahannya adalah daerah yang kelebihan hujannya akan mengakibatkan banjir. Sedangkan daerah lain langka akan air bersih.
"Dibutuhkan sinergi dari instansi terkait untuk bisa melakukan sinkronisasi agar bagaimana daerah yang mengeluhkan banjir karena air hujan dikelola menjadi air bersih dan disalurkan ke masyarakat yang kekurangan air," terangnya.
Sulaiman mengungkapkan sementara ini pihaknya menunggu dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang akan menjadi dasar untuk melakukan kajian terhadap masalah-masalah yang terjadi di tata ruang Mimika.
"Akan kami lakukan konsultasi publik tahap dua. Turun lapangan dan memastikan apakah informasi yang kita dapat hari ini sesuai di lapangan atau tidak, misalnya masalah banjir tadi," pungkasnya. (Martha)