PT Freeport Perbaiki Infrastruktur Jalan Akibat Longsor di Kampung Banti

- Papua60Detik

PTFI membantu perbaikan infrastruktur akses jalan, tanggul dan parit Distrik Tembagapura yang rusak akibat curah hujan tinggi sejak bulan Maret 2021 lalu. Foto: Corpcom PTFI
PTFI membantu perbaikan infrastruktur akses jalan, tanggul dan parit Distrik Tembagapura yang rusak akibat curah hujan tinggi sejak bulan Maret 2021 lalu. Foto: Corpcom PTFI

Papua60Detik - PT Freeport Indonesia (PTFI) yang membantu perbaikan infrastruktur akses jalan, tanggul dan parit yang menghubungkan dusun pertanian Tagabukarat dengan Dusun Tagabera di wilayah Distrik Tembagapura yang rusak akibat curah hujan tinggi sejak bulan Februari 2021 lalu. 

Perbaikan dilakukan selama 21 hari sejak 6 Mei dan rampung pada 26 Mei atas kerja sama berbagai pihak.

 Kampung Banti terletak sekitar 5 KM dari kota Tembagapura. Sekitar 250 warga Dusun Tagabera dan Dusun pertanian Tagabukarat terdampak dari musibah tanah longsor ini. 

Bencana longsor di Kampung Banti terjadi awal Maret 2021 lalu. PTFI mendapat laporan dari tim Departement Community Affairs yang selama ini bertugas di area itu. 

Setelah koordinasi dengan Kepala Distrik Tembagapura, PTFI mengerahkan Tim Civil Geotech untuk melakukan pemantauan lokasi kerusakan di lokasi guna memonitor dampak dan risiko bencana susulan di akses jalan terputus.

 “PTFI melakukan pekerjaan perbaikan infrastruktur ini berkoordinasi dengan pemerintah melalui Kepala distrik Tembagapura dan kepala kampung. Akses jalan yang rusak dan tertutup lumpur sepanjang akibat longsor sepanjang satu kilometer diperbaikia agar kembali dapat digunakan oleh warga dengan aman", kata Nathan Kum, Vice Presiden Community Development PTFI dalam siaran pers, Senin (31/5/2021).

Menurut Nathan, perbaikan ini merupakan komitmen perusahaan dalam berkontribusi menggerakkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan.

“Ini merupakan kolaborasi PTFI, pemerintah setempat, masyarakat, bersama aparat keamanan TNI-Polri”, ungkap Nathan.

 Pekerjaan dimulai setelah Tim Community Affairs mendapatkan pinjaman alat berat CAT Excavator 330 dari Tim Fleet Management.  Tim Community Affairs juga melakukan kajian awal bersama Tim Geo Engineering-Civil Geotech untuk melakukan aerial inspection dan inspeksi langsung ke lapangan. 

Tentunya tim juga melakukan koordinasi internal di PTFI didukung personel Polsek Tembagapura bersama Satgas. Mobilisasi karyawan yang turun dan naik ke Banti menggunakan bus anti peluru yang biasa dipakai oleh Satgas TNI dan Brimob yang bertugas di Banti.

“Kami menghargai peran aktif perusahaan Freeport yang telah memperbaiki kerusakan ini sehingga akses jalan ini bisa kembali dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah sekitar perusahaan,” kata Kepala Distrik Tembagapura, Thobias Yawame.

Ia menjelaskan, perbaikan jalan yang dilakukan PTFI di kampung Banti dirasakan cukup bermanfaat.

 Ia menambahkan, setelah kurang lebih satu tahun setelah masyarakat turun, situasi kondisi di sana memang banyak yang rusak. Setelah masyarakat kembali, kampung Banti cukup mendapat perhatian dari Freeport, walaupun tidak 100 persen namun bertahap.

 Medan yang ekstrim menjadi tantangan utama dalam melakukan pekerjaan di Kampung Banti. Curah hujan yang tidak menentu, jarak pandang yang terbatas karena kabut, resiko gangguan keamanan, serta potensi kerusakan alat adalah kejadian sehari-hari dalam pengerjaan proyek ini.   

Alat berat setiap tiga hari harus naik dan turun untuk melakukan pengisian bahan bakar solar di pintu masuk kampung Banti. Pintu masuk area PTFI berjaraknya sekitar 7 Kilometer dari lokasi pengerjaan. 

"Pekerjaan bisa selesai tepat waktu sesuai dengan rekomendasi yang sudah dibuat oleh Tim Geo Engineering-Civil Geotech PTFI,” ungkap Rolly Nelwan, Superintendent Community Infrastructure PTFI.

Kepala kampung Banti 2, Demi Natkime menyambut positif perbaikan infrastruktur yang dilakukan pihak perusahaan, seperti pembersihan tanah longsor, pembangunan tempat tinggal tenaga kesehatan (Nakes), pendampingan ekonomi, akses listrik, hingga rumah sakit dan sekolah yang dulu pernah dibangun PTFI.

“Ya, kami sangat terbantu oleh bantuan Freeport yang sudah menurunkan alat berat perbaiki tanggul dan jalan, ini merupakan sarana vital sehari-hari warga dua dusun ini. Kemarin mama-mama merasa senang, kemarin juga ada berdoa syukur di Gereja karena akses jalan sudah dapat dilalui ” kata Demi. 

Harapannya, PTFI akan terus mendukung Pemda dalam berbagai kegiatan pemulihan Banti secara bersama-sama. (Joe Situmorang)





Bagikan :