Soal Kelangkaan Minyak Tanah, Disperindag Sebut Ada Permainan Pangkalan

- Papua60Detik

Distribusi minyak tanah di Timika. Foto: Dok/ Papua60detik
Distribusi minyak tanah di Timika. Foto: Dok/ Papua60detik

Papua60detik - Penyebab kelangkaan minyak tanah yang sangat meresahkan masyarakat Mimika mulai menemui titik terang.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan pengawasan di beberapa pangkalan. Dan hasilnya, ditemukan ada pangkalan nakal. Menjual minyak tanah kepada pengecer.

“Kemudian jatah yang untuk masyarakat itu dia simpan untuk kemudian dia jual kepada pengecer. Ini yang jadi persoalan, sehingga terjadi kelangkaan BBM khusus minyak tanah,” ungkap Plt Disperindag, Petrus Paliamba  saat ditemui, Senin (7/12/2021).

Tak ingin permainan terus terjadi, minggu ini tim Disperindag akan melakukan penertiban pengecer.

“Bukan lagi sosialisasi. Tapi tindakan untuk menertibkan semua penjual BBM eceran di pinggir jalan. Sehingga tidak ada lagi kelangkaan dan ketimpangan harga di lapangan,” tegasnya.

Selain itu Disperindag juga menemukan ada pangkalan yang menjual minyak tanah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan yakni Rp5 ribu. 

Bahkan jumlah kuota yang diberikan dari agen pun tak sesuai yang disalurkan kepada masyarakat yang ada di wilayah penyalurannya. Pangkalan menguranginya.

Hal ini kata Petrus, sangat mengecewakan. Ia mengancam akan mencabut izin pangkalan tersebut.

“Jadi pangkalan ini kalau melanggar akan dilakukan pemutusan hubungan kerja sama dari agennya. Kan kalau pangkalan itu mudah saja, banyak orang yang bisa berkecimpung di situ, kalau memang itu tidak bisa diatur,” tegasnya.

Petrus telah memerintahkan Kabid Perdagangan untuk meminta jadwal penyaluran dari agen ke pangkalan agar mereka bisa turun mengawasi penyalurannya.

“Supaya dalam setiap kali distribusi jangan lagi pangkalan bermain tidak benar di lapangan menjual dengan harga tidak sesuai HET,” pungkasnya. (Anti Patabang)




Bagikan :