Supplier Aktif Anggota HAPAK Ancam Tutup Kantor PT Pangan Sari

- Papua60Detik

Pengurus Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) konferensi pers di sekretariatnya, Jalan Yos Sudarso Timika, Rabu (19/7/2023). Foto: Burhan/ Papua60detik
Pengurus Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) konferensi pers di sekretariatnya, Jalan Yos Sudarso Timika, Rabu (19/7/2023). Foto: Burhan/ Papua60detik

Papua60detik - Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) memprotes keras langkah PT Pangan Sari Utama (PT PSU) menginisiasi terbentuknya Hongoi Papua Entrepreneurship (HOPE).

Ketua HAPAK, Oteanus Hagabal mensinyalir, deklarasi pembentukan HOPE hanya akal-akalan PT PSU dan Pemkab Mimika memasukkan supplier baru untuk memenuhi kebutuhan pangan di PT Freeport Indonesia (PTFI). 

"PT Freeport bersama PT PSU buka ruang untuk ketemu kami membicarakan nasib supplier aktif. Apa bila tidak terjadi, kami supplier aktif siap tutup kantor PT PSU," ancam Ote pada konferensi pers bersama pengurus HAPAK di sekretariatnya, Jalan Yos Sudarso Timika, Rabu (19/7/2023).

Anggota HAPAK sendiri paling kurang 60 persen merupakan supplier aktif ke PT PSU melalui PT PUMS dan Koperasi Sarima. 

Sebagai supplier aktif, selama ini mereka selalu mengajukan permintaan penambahan kuota Purchasing Order (PO, tapi tak pernah direspon.

"Selama ini kami minta tambahan PO (Purchasing Order) tapi tidak dipenuhi. Jawabannya selalu PO terbatas. Lalu penambahan ini untuk kepentingan apa? Kalau alasan pembinaan, kenapa bukan kami supplier aktif yang sudah melayani ini yang dibina dan diberdayakan," kata Ote bersama pengurus HAPAK pada konferensi pers di sekretariatnya, Jalan Yos Sudarso Timika, Rabu (19/7/2023).

Ia bahkan menangkap kesan, ada upaya membuat pengusaha lokal asli Amungme Kamoro saling berhadap-hadapan.

"Siapapun yang ingin benturkan kami dengan saudara sendiri, keluarga kami sendiri, hati-hati. PT Pangan Sari hati-hati bikin langkah," pesan Ote.

Anggota HAPAK, Elias Wanmang mempertanyakan kepentingan di balik kesepakatan Pemkab dan PT PSU yang tidak melibatkan HAPAK yang anggotanya sebagian besar adalah supplier aktif.

"Kalau mau bina, mau bina siapa kalau bukan kami. Sekarang ini di HAPAK sudah ada pengusaha-pengusaha lokal putra daerah supplier aktif," katanya.

Pemerintah menurutnya, harus jadi regulator dan fasilitator. Tapi pada kasus PT PSU saat ini, ia menangkap kesan Pemkab jug ingin jadi pemain. (Burhan)




Bagikan :