Tanggapi Isu Unjuk.Rasa Dana 1 Persen, ini Pernyataan Direktur YPMAK
Senin, 15 April 2024 - 17:31 WIT Faris Rodolfo Nes - Papua60Detik
Papua60detik - Direktur Yayasan Pengembangan Masyarakat Adat Amungme-Kamoro (YPMAK) Vebian Magal menanggapi terkait aksi unjuk rasa yang akan dilaksanakan Kamis (18/4/2024) mendatang oleh sekelompok warga terkait dana kemitraan satu persen PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dikelola.YPMAK.
Vebian menuding, kelompok yang ingin melalukan unjuk rasa bukanlah bagian dari dua suku besar dan lima suku kerabat
"Saya berfikir semua orang harus dewasa dalam meyikapi hal ini, sehingga proses pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi tetap berjalan dan tidak terganggu," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Kantor YPMAK di Jalan Yos Sudarso, Mimika, Papua Tengah, Senin (15/4/2024) didampingi perwakilan dari 5 suku kerabat.
Terkait adanya isu miring tentang YPMAK yang disampaikan kelompok tertentu mengatasnamakan 7 suku pun dibantah oleh Vebian.
Menurutnya, yang membuat kelompok tersebut tidak pantas berbicara, sebab mereka adalah orang tua dan sudah memiliki banyak pengalaman selama 10 sampai 20 tahun mengelola dana satu persen.
"Mereka (yang membentuk kelompok tertentu) merasakan (dana 1 persen dan mengelolanya) apakah mereka ini sudah dewasa lalu minta pemerataan ataukah mereka hanya karena kepentingan tertentu," paparnya.
Vebian menjelaskan peralihan bentuk lembaga ke Yayasan yang terjadi di YPMAK merupakan langkah penyelamatan sebab dahulu banyak aset yang atas nama pribadi bukan institusi.
"Hanya saja Freeport tidak jujur soal itu kenapa perubahan terjadi," terangnya.
Jika kelompok tersebut ingin evaluasi terhadap kinerja YPMAK, kata Vebian.
"Masyarakat bisa menuntut evaluasi dan pertanggungjawaban kinerja, bisa. Tapi untuk saat ini saya belum menyatakan apa-apa, maka dari itu semua orang mendukung proses seleksi yang dilakukan tim seleksi dan saat ini sedang berjalan, sehingga tidak menganggu proses pelayanan kepada masyarakat," jelasnya.
Apabila unjuk rasa tetap dilaksanakan, ia mengancam akan meminta kepolisian untuk menangkap para demonstran kerena mengganggu jalannya pelayanan di kantor YPMAK.
"Saya minta polisi bawa ke Polres jangan bicara di sini, karena menganggu pekerjaan," ungkapnya.
SelanjuKepala Suku Nduga Elipanus Susareat juga mengimbau kepada masyarakat tujuh suku khususnya lima suku kerabat terlebih suku Nduga agar tidak mengikuti unjuk rasa. Menurutnya, saat ini semua program YPMAK sudah berjalan dengan baik.
"Kalaupun ada yang mau demo dan mengatasnamakan saya berharap mereka koordinasi sesuai jalur, tidak ada demo-demo, demo itu untuk anak-anak yang baru selesai pendidikan, dengan pemahaman yang baik, kalau orang-orang tua, sudah tahu jalurnya," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Suku Mee, Deki Tenouye, perwakilan suku Dani Yakobus Kogoya, Tokoh masyarakat suku Damal, Yohanis Magai juga setuju agar tidak ada demo yang dilakukan. Begitu juga, Sekretaris Suku Moni, Beatrix Songgonau. (Faris)