Tragedi Yahukimo: OPM Bunuh 11 Pendulang
Kamis, 10 April 2025 - 03:21 WIT - Papua60Detik

Papua60detik – Tragedi kemanusiaan kembali terjadi di Papua. Warga sipil yang tengah mendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan diserang TPNPB-OPM. Akibat serangan itu, 11 orang dilaporkan tewas.
Peristiwa tersebut terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo. Informasi awal diperoleh pada 7 April 2025 malam, yang diperkuat dengan kesaksian salah satu korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.
Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengonfirmasi peristiwa itu. Katanya, pembunuhan itu dilakukan oleh TPNPB Kodap XVI Yahukimo dari Batalion Yamue dan Batalion WSM yang diperbantukan dari pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma.
Para korban kabarnya mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah. Dari 11 korban meninggal dunia, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.
Sebanyak 35 orang penambang lainnya berhasil mengungsi dan kini berada dalam pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.
Selain itu, delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. Sementara dua warga sipil lainnya, yakni Tuan Dusun yang bernama Dani dan istrinya bernama Gebi diduga masih disandera oleh KKB.
Pada Rabu pagi, 9 April 2025, sebanyak 12 orang pendulang berhasil menyelamatkan diri menggunakan speed boat tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai.
Kaops Damai Cartenz 2025 Brigjen Pol Faizal Ramadhani menyatakan telah mengerahkan tim gabungan untuk melakukan tindak lanjut penanganan kejadian ini.
“Kami sangat mengecam tindakan keji ini. Ini bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga bentuk nyata pelanggaran hak asasi manusia. Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Papua tetap terjaga,” katanya, Rabu (9/4/2025) malam.
Tim yang telah dikerahkan terdiri dari 15 personel Polres Asmat dan 11 personel gabungan Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz. Tim tersebut kini berada di Kampung Mabul untuk melakukan pengumpulan keterangan saksi, pendalaman informasi, serta penyusunan rencana operasi evakuasi korban.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025 Kombes Pol Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
“Kami mengajak seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu hoaks. Mari jaga stabilitas keamanan bersama. Informasi resmi akan terus kami sampaikan secara berkala berdasarkan data valid dan proses penyelidikan di lapangan.”
Ia memastikan, Satgas Ops Damai Cartenz akan mengambil langkah hukum yang terukur dan profesional. (Eka)