7 Kombatan TPNPB Sinak Ikrar Setia ke Merah Putih
Ikrar setia merah putih para eks kombatan TPNPB-OPM Sinak. Foto: Istimewa
Ikrar setia merah putih para eks kombatan TPNPB-OPM Sinak. Foto: Istimewa

Papua60detik - Tujuh kombatan TPNPB-OPM Kodap XXVII/Sinak berikrar kembali ke pangkuan NKRI, Sabtu (20/12/2025). 

Komando Operasi Habema melalui Satuan Tugasnya mengikrarkan tujuh anggota Kelompok TPNPB-OPM Kodap XXVII/Sinak yang selama ini terlibat dalam aksi kekerasan dan teror bersenjata untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Prosesi ikrar ini menjadi titik balik penting bagi upaya pemulihan keamanan dan perdamaian di Distrik Sinak, wilayah yang selama beberapa tahun terakhir kerap dilanda gangguan keamanan.

Ketujuh eks kombatan TPNPB-OPM yang mengikrarkan kesetiaan tersebut masing-masing atas nama Tenius Tabuni, Wakola Tabuni alias Donus, Abrius Murib alias Apri, Sengky Murib alias Kernis, Lolamayu Murib, Nomani Murib, dan Kakai Murib alias Patoron. 

Mereka diketahui pernah terlibat dalam aksi pembakaran SMA di Distrik Sinak serta penyanderaan pegawai Puskesmas Sinak Barat pada tahun 2024.

Prosesi ikrar disaksikan langsung oleh aparat keamanan, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta unsur pemerintah daerah. 

Mereka juga menyerahkan bendera Bintang Kejora dan satu pucuk senjata kepada pihak TNI, dilanjutkan dengan penciuman Sang Saka Merah Putih sebagai tanda kembalinya loyalitas kepada NKRI.

Sejalan dengan itu, para eks anggota OPM menegaskan bahwa keputusan meninggalkan kelompok separatis diambil atas kesadaran penuh. 

Mereka menyadari bahwa jalan kekerasan hanya membawa penderitaan berkepanjangan bagi masyarakat. Mereka berharap Papua dapat hidup dalam suasana damai, masyarakat dapat bekerja dengan tenang, serta anak-anak Papua memiliki masa depan yang lebih baik.


Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa TNI akan terus mengedepankan pendekatan kemanusiaan dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua.

“TNI tidak hanya hadir untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk merawat harapan. Kembalinya saudara-saudara kita ini menunjukkan bahwa pendekatan humanis, dialog, dan kepedulian mampu membuka kesadaran bahwa kekerasan bukan jalan keluar. Negara hadir untuk melindungi dan memberi masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Papua,” ujarnya. 

Ia juga mengajak seluruh pihak yang masih berada di jalur kekerasan untuk mengikuti langkah serupa demi terciptanya perdamaian yang berkelanjutan.

“Kami mengajak siapa pun yang masih berada di jalan kekerasan untuk mengikuti langkah ini. Mari bersama-sama membangun Papua yang damai, aman, dan sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya. 

Apresiasi atas ikrar damai tersebut juga disampaikan tokoh masyarakat Distrik Sinak yang diwakili Tinus Talenggeng. Ia berharap langkah tujuh mantan anggota OPM ini menjadi pemicu terciptanya suasana aman dan kondusif di wilayah Sinak.

“Kami ingin masyarakat hidup tanpa rasa takut dan trauma. Papua membutuhkan kedamaian agar pembangunan dan kesejahteraan benar-benar bisa dirasakan,” ungkapnya.

Keberhasilan ini menegaskan komitmen Koops Habema dalam mengedepankan pendekatan kemanusiaan untuk memutus mata rantai konflik bersenjata, sekaligus membuka harapan baru bagi terwujudnya Papua yang aman, damai, dan sejahtera dalam bingkai NKRI. (Eka)