Arena Atletik MSC Bakal Jadi Pusat Pelatihan di Kawasan Indonesia Timur
Selasa, 05 Oktober 2021 - 11:22 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Ketua Umum PB Persatuan Atlet Seluruh Indonesia (PASI), Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah berencana melaksanakan pemusatan latihan atletik wilayah Indonesia Timur di Mimika Sport Complex (MSC).
MSC dipilih karena fasilitas yang dibangun PT Freeport Indonesia ini sudah lengkap dan berstandar internasional untuk semua nomor atletik
"Ke depan kita buat Papua ini berubah, jadi tempat pusat pelatihan bagi atlet dari kawasan Indonesia Timur mungkin ada 25 atau puluhan atlet," kata Luhut di MSC, Selasa (3/10/2021).
Pusat pelatihan di MSC ini akan membina dan mendidik para atlet dari Indonesia Timur seperti Maluku, NTT, NTB, dan Papua.
"Selain itu, akan ada proses pembelajaran untuk bidang Fisika, Bahasa Inggris, dan Wawasan Kebangsaan, sehingga mereka memiliki masa depan," ujarnya.
Instruktur atau pelatih dalam pusat pelatihan khususnya lari jarak jauh akan merekrut para mantan atlet yang pernah dikirim ke Cina, Jamaika dan Kenya
"Program ini dibuat fokus dan terukur, agar bisa masuk dalam tataran dunia internasional, tanpa itu kita tidak bisa," ungkapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia (PTFI), Tonny Wennas mengatakan rencana menjadikan MSC sebagai tempat pemusatan latihan adalah hal baik, agar MSC tidak mangkra karena akan ada event yang banyak digelar.
"Dilaksanakan di sini tentunya akan sangat baik. Karena pasca PON stadion ini akan dipakai seterusnya," ujarnya.
Selain arena atletik, MSC yang memiliki stadion indoor dapat digunakan banyak kegiatan olahraga, seperti bola basket dan bola voli.
"Jadi kami PTFI komitmen untuk ikut membangun SDM Papua di bidang olahraga. Harapan kami juga stadion ini tidak hanya menghasilkan atlet-atlet akan tetapi juga secara ekonomi dapat meningkat," tuturnya.
MSC sendiri dibangun dengan dana sekitar 33 juta US dollar pada lahan seluas kurang lebih 12,5 hektare. Sarana di MSC mencakup stadion indoor, lintasan lari dengan tribun Barat dan tribun Timur, asrama atlet, serta bangunan penunjang lainnya.
Stadium Indoor diperuntukkan sebagai arena bagi cabang olahraga badminton, bola basket, bola voli dan beladiri. Stadion itu dirancang agar dapat menampung sekitar 5.000-5.500 penonton, termasuk 75 penonton VIP, serta dilengkapi dengan area pertokoan dan perkantoran di dalamnya.
Sementara stadion terbuka dilengkapi dengan jalur lintasan lari jarak pendek dan menengah berstandar internasional serta beberapa cabang atletik lainnya seperti lempar lembing, tolak peluru, lompat tinggi, dan lompat jauh. Stadion terbuka dilengkapi dengan dua tribun utama di bagian Barat berkapasitas 2.200 penonton dan bagian Timur berkapasitas 1.300 penonton.
Sedangkan dua asrama atlet putra dan putri masing-masing mampu menampung 50 atlet dan tujuh pelatih di setiap asramanya, dengan total kapasitas sebanyak 100 atlet. Asrama tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas rekreasi (fitness/gym, tempat makan, dsb) yang terdapat di dalam asrama penunjang. (Fachruddin Aji)