Papua60detik - Menyikapi situasi nasional, organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus menyerahkan tuntutan dan aspirasi kepada legislatif dan eksekutif di Provinsi Papua Tengah di Nabire, Papua Tengah, Senin (1/9/2025).

Berikut 9 poin tuntutan dan aspirasinya: Menyambut baik respon Presiden Republik Indonesia terhadap beberapa tuntutan dari rakyat Indonesia, akan terus mengawal suara rakyat semua tuntutan dan Aspirasi sampai pada tahap finalisasi, mendorong pengesahan UUD perampasan aset para koruptor, mendorong aparat penegak hukum untuk mengungkap dan menangkap para koruptor dan mafia yang merugikan rakyat dan negara 

Meminta kepada pemerintah untuk tidak menaikkan nilai pajak yang sangat membebankan rakyatnya sendiri, mengecam keras tindakan brutal aparat yang menggunakan kekuatan dan kekuasaan secara berlebihan yang membungkam hak konstitusional warga negara dalam berkumpul memberikan pendapat serta menyampaikan aspirasi di muka umum, copot menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih yang rangkap jabatan, 

Menyarankan kepada massa aksi di seluruh Indonesia yang hendak menyampaikan asprasi rakyat agar tidak merusak/membakar fasilitas umum dan melakukan penjarahan karena itu sudah di luar nilai-nilai demokrasi. Terakhir, meminta kepada semua unsur untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi agar situasi bangsa kembali kondusif.

Ketua DPR Papua Tengah, Delius Tabuni berjanji melanjutkan aspirasi tersebut ke pemerintah pusat.

"Kami legislatif, Gubernur Papua Tengah, Ketua MRP sudah menerima aspirasi dan kami akan sampaikan ke tingkat yang lebih tinggi," ujarnya. 

Ia mengaku menghormati setiap kelompok yang ingin menyampaikan aspirasi. Katanya, DPR Papua Tengah terbuka menerima aspirasi warga.

"Aspirasi apa pun kami sebagai lembaga legislatif tidak larang ketika menyampaikan dengan cara seperti apa, kami tidak larang, kami siap saja," katanya. (Elias Douw)