Jelang Nataru, PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Tinjau Penyaluran BBM di Mimika
Jumat, 23 Desember 2022 - 10:38 WIT Amma B - Papua60Detik

Papua60detik - PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua- Maluku melakukan peninjauan penyaluran BBM di sejumlah titik wilayah Kabupaten Mimika, Kamis (22/12/2022). guna memastikan ketersediaan stok BBM jelang perayaan Natal 2022 dan tahun baru 2023 mendatang.
Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, I Ketut Permadi Arya Kumara mengatakan, untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandar Udara Mozes Kilangin Timika dan SPBU di Kabupaten Mimika memiliki tingkat penjualan cukup tinggi sehingga perlu dilakukan peninjauan demi kelancaran penyaluran BBM.
Ia mengatakan, ketersediaan stok hingga saat masih aman.
"Untuk kerosin masih tersedia untuk 32 hari kedepan. Kalau Pertalite masih tersedia 28 hari kedepan, Pertamax masih ada 25 hari, solar masih ada 18 hari, avtur sendiri 26 hari kemudian juga untuk LPG pun ini masih aman sekali 68 hari," ujarnya kepada awak media di Kantor SPBU Nawaripi.
Dikatakannya, hingga Rabu (21/12/2022) telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap penjualan bahan bakar aftur untuk pesawat di DPPU regional Papua Maluku, yakni pada angka 24 persen dibandingkan penjualan normal. Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah penerbangan yang sebelumnya tidak aktif, kini kembali melakukan aktivitas penerbangan.
"Kemarin kita jualan 723 ribu liter jadi cukup tinggi penjualan naiknya cukup tinggi, memang biasanya di akhir tahun selalu tinggi, tapi kalau tahun ini kondisi covid udah jauh lebih baik dibanding tahun lalu hari ini lebih meningkat lagi," ujarnya.
Lanjut, selain avtur, bahan bakar lainnya seperti gesoline, pertalite dan Pertamax pun diketahui mengalami kenaikan yang cukup tinggi menurut PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, yakni di angka 9 persen. (Amma)