Papua60detik - Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu memastikan aksi FRMP pada Rabu (10/12/2025) berjalan aman dan kondusif atas pengawalan dari aparat.  Aspirasi FRMP pun sudah diterima anggota DPR Papua Tengah.

Ia mengingatkan, siapapun yang mau menyampaikan pemberitahuan untuk melaksanakan aksi unjuk rasa atau penyampaian aspirasi, harus mempelajari prosedur apa yang harus  di lengkapi. 

"Misalnya dalam lima titik yang adik-adik tentukan, otomatis mahasiswa harus menunjukkan korlapnya masing-masing, satu korlap itu membawahi paling banyak 100 orang, itu ada peraturan. Korlap itu semua menandatangani pernyataan yang ada, jangan hanya mengatasnamakan satu orang atau dua orang," ujarnya. 

Katanya, kita dilarang long march karena beberapa kampus adanya ujian akhir semester termasuk kampus STAK dengan uswim, kemudian di beberapa sekolah di Nabire juga ada pembagian raport, kemudian masih ada aktivitas perekonomian yang membutuhkan lintasan jalan dan lain-lain, 

"Kita semua punya hak konstitusional dalam artian memberikan penyampaian aspirasi atau menggunakan beran jalan. 

Usai unjuk rasa damai dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia, massa FRMP menyerahkan langsung tuntutan mereka kepada anggota DPR Papua Tengah di halaman Kantor DPR Papua Tengah, Nabire.

Sekitar 100 massa yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa itu menyampaikan sejumlah tuntutan terkait situasi kemanusiaan di Tanah Papua. Aksi berlangsung tertib di bawah pengawalan aparat kepolisian. (Elia Douw)