Kata Warga Timika Soal Aturan Makan di Warung 20 Menit

- Papua60Detik

Salah satu warung makan di Jalan Budi Utomo.  Foto: Anti Patabang/Papua60detik
Salah satu warung makan di Jalan Budi Utomo. Foto: Anti Patabang/Papua60detik

Papua60detik- Kebijakan waktu makan di warung yang hanya 20 menit selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Mimika tuai pro dan kontra di kalangan warga.

Masyarakat yang setuju menilai jika langkah ini diambil pemerintah agar penyebaran virus covid-19 bisa ditekan. Bukan melarang masyarakat makan, tapi baiknya dibungkus saja dan makan di kantor atau rumah.

“Saya setuju siih. Kan kita bisa pesan saja,” kata Rara seorang pengunjung di salah satu warung makan di Jalan Budi Utomo kepada Papua60detik.id, Rabu (4/8/2021)

Namun bagi mereka yang tidak setuju, justru  menilai kebijakan ini lucu dan dianggap tidak masuk akal. Memasak makanan saja bisa membutuhkan waktu paling cepat 10 menit. Bayangkan, sisa waktu makan tinggal 10 menit.

“Yang masuk akal saja dong. Bukannya kita melawan, tapi aturan ini tidak masuk akal,” kata Mita yang juga merupakan pengunjung di warung makan.

Ia mengusulkan, pemerintah bikin razia masker, khususnya di tempat-tempat umum seperti pasar dan di jalan. Bukan justru mengatur waktu makan orang yang tujuannya untuk memberi asupan gizi pada tubuh agar sehat.

Sama halnya Fritz, seorang pengunjung di warung makan di Jalan Cenderawasih menilai waktu makan 20 menit ini adalah aturan gila.

Ia mengatakan waktu penyajian makanan itu tidak sama. Ada yang membutuhkan waktu 10 menit ada yang bisa sampai 30 menit, malah ada lebih dari itu.

“Makanan apa yang dipesan langsung ada di atas meja? Semua butuh waktu, datang pesan dimasukkan dan disajikan baru diantarkan. Itu bisa makan waktu 20 menit apalagi kalau pesannya ikan bakar atau ayam lebih lama lagi tunggunya,” ungkapnya.

Pemilik atau pelayanan di warung pun tidak bisa mengatur waktu makan pengunjung sebagaimana aturan pemerintah selama PPKM level 4 karena bagi mereka pengunjung adalah rezeki.

“Kita justru senang kalau banyak pengunjung,” kata Tio pelayan di warung makan di Jalan Cenderawasih.

Dari pantauan Papua60detik di beberapa warung makan, aturan ini benar-benar tidak berlaku. Pengujung menikmati makan sambil menghabiskan waktu bercengkrama dengan teman. (Anti Patabang)




Bagikan :