Kuliah ke Luar Jadi Pilihan, Pemerintah Diminta Bangun Universitas Berkualitas di Timika
Minggu, 09 Februari 2025 - 20:10 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Di Timika sebagian besar lulusan SMA-SMK memilih melanjutkan pendidikan tinggi ke luar Timika. Alasannya sederhana, kuliah di luar menawarkan fasilitas dan pengalaman baru.
Di Timika, harus diakui memang belum ada sarana pendidikan tinggi yang setara atau paling tidak mendekati kualitas universitas ternama di wilayah lain.
Jaden Lodar terlahir sebagai generasi z (gen z) saat ini sedang menempuh pendidikan di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY). Dia semester tujuh dan sedang magang di PT Freeport Indonesia.
Ia mengaku, kuliah di Jogja karena rekomendasi dari orang tua. Selain biaya murah dia berpikir berkembang di sana.
"Yang jadi tantangan karena rindu orang tua, apalagi masakan mama," ujarnya saat diwawancara dalam zona gen z papua60detik.id beberapa waktu lalu.
Jika libur, dia bisa memanfaatkan waktu dengan kerja sampingan sesuai jurusan yang ditekuninya, geologi. Meski disibukkan dengan banyaknya tugas, ia mengaku mampu menyesuaikan dan bisa berkembang.
"Harapan saya kepada pemerintah Mimika terhadap perguruan tinggi di Timika ini harus ada. Tidak hanya soal perguruan tinggi namun pemerintah harus perbaiki semua aspek pendidikan dan juga fasilitas, pemerintah sediakan fasilitas yang memadai," harapnya.
Rencananya, lulus kuliah balik ke Timika kerja di PT Freeport. Jaden tak ingin tidak jauh dari orang tua.
Tak beda juah, Elda Salossa mengaku kuliah ke luar Timika karena ingin dapat pengalaman baru serta memperluas pengetahuan. Selain itu dia juga ingin menjauhkan diri dari zona nyaman.
"Karena di Timika bersama keluarga, saya ingin merasakan kalau jauh dari keluarga itu seperti apa," kata dia.
Kuliah di luar, tantangannya pasti rindu orang tua. Mahasiswa Akhir Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura itu mengatur waktu berkomunikasi ke orang tua.
"Kalau waktu libur, ya berwisata mengunjungi tempat baru dan menyempatkan diri dengan belajar, membaca. Kendala saya hadapi kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru di sana," katanya.
Dia berharap pemerintah dapat membangun perguruan tinggi berkualitas di Timika sehingga mahasiswa dari Papua tidak perlu jauh-jauh untuk mencari pendidikan yang kualitasnya setara dengan di pulau lain.
"Selain itu pemerintah dapat meningkatkan insfrastruktur dan fasilitas pendidikan di Timika," katanya.
"Saat ini saya sedang sibuk menyusun skripsi, tetapi kalau ada waktu kosong atau job saya isi karena kebetulan saya juga seorang penari," katanya.
Jean Pentury alumni Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara bercerita memilih kuliah di luar karena ingin perluas pengetahuan dan keluar dari zona nyaman.
Katanya, jauh dari orang tua tentu sedih. Puncaknya saat mengingat masakan orang tua. Apalagi melihat teman-temannya di sana bisa kumpul dengan keluarga.
"Kendala pertama pasti adaptasi dengan teman-teman di sana dan dari bahasa atau dialek yang agak berbeda dengan saya yang dari Papua ya," jelasnya.
Ia berharap pemerintah Kabupaten Mimika meningkatkan pelayanan di sektor pendidikan. Dengan kekayaan SDA, harusnya pendidikan di Papua sudah setara dengan wilayah lain di Indonesia.
"Kesibukan saya saat ini saya sedang mengikuti kursus dan ikut beberapa kegiatan," pungkasnya. (Eka)