Masih Kosong, Obat Biru Diganti Kina dan Klorokuin
Senin, 13 Juni 2022 - 11:50 WIT Anti - Papua60Detik
Papua60detik- Obat malaria jenis DHP Frimal atau yang lebih dikenal dengan nama obat biru hingga kini belum juga tersedia atau masih kosong di Kabupaten Mimika.
Mengantisipasi kesongan yang diprediksi akan berlangsung hingga Agustus nanti ini, Dinas Kesehatan Mimika sementara menggantinya dengan obat kina dan klorokuin.
Kepala Dinkes Mimika, Reynold Ubra mengatakan obat pengganti ini bukan obat baru di kalangan penderita malaria. Obat ini sudah digunakan jauh sebelum obat biru tersedia.
“Kita yang tinggal lama di Papua sebelum obat DHP ada kita punya antibodi dan tubuh sudah mengenal obat kina dan klorokuin ini. Jadi sebanarnya ini bukan suatu hal yang baru,” jelasnya saat ditemui usai apel, Senin (13/6/2022).
Ia menjelaskan kedua obat ini sudah digunakan di hampir semua fasilitas kesehatan baik swasta maupun pemerintah yang sudah mengalami kekosongan obat biru.
Reynold menegaskan kekosongan ini bukan hanya terjadi di Mimika, tetapi di semua wilayah Papua dan Indonesia. Sebabnya, bahan baku produksinya sedang tidak ada.
Rencana Dinkes Mimika meminjam ke kabupaten lain pun harus diurungkan karena semua daerah menjaga stok obatnya.
“Tapi sebenarnya obat itu tidak menjadi penting karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena kondisi kita di Timika adalah kekambuhan. Tidak patuh minum obat,” tutupnya. (Anti)