Meki Nawipa ke Kemensos, Usulkan Pendirian Sekolah Rakyat di Nabire dan Mimika

- Papua60Detik

Gubernur Papua Tengah Meki Frits Nawipa saat rapat dengan Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono Jakarta. Foto: Humas Provinsi Papua Tengah for Papua60detik
Gubernur Papua Tengah Meki Frits Nawipa saat rapat dengan Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono Jakarta. Foto: Humas Provinsi Papua Tengah for Papua60detik

Papua60detik - Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, mengusulkan pendirian sekolah rakyat di dua kabupaten aman di wilayahnya, yakni Nabire dan Mimika.

Usulan tersebut disampaikan langsung kepada Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, dalam pertemuan di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Dalam keterangan tertulis yang dirilis Kamis (3/7/2025), Meki Nawipa mengungkapkan bahwa dari delapan kabupaten di Papua Tengah, enam di antaranya masih tergolong wilayah konflik. Kondisi ini menyebabkan banyak anak-anak terpaksa mengungsi dan kehilangan akses terhadap pendidikan yang layak.

"Kami memohon pada Kemensos, kalau bisa ada peluang untuk mendirikan satu sekolah rakyat di Nabire. Di sana sudah ada lahan seluas 10 hektare yang siap digunakan," ujarnya.

Selain Nabire, Mimika juga diusulkan sebagai lokasi pendirian sekolah rakyat karena dinilai memiliki tingkat keamanan dan akses yang lebih baik untuk menampung anak-anak dari wilayah konflik.

"Mimika juga kami usulkan agar bisa dibangun sekolah rakyat," lanjutnya. 

Di kesempatan itu juga, Bupati Nabire, Mesak Magai, menyampaikan pemerintah Daerah Nabire telah menyiapkan proposal dan dokumen pendukung, termasuk legalitas lahan, guna mendukung pendirian sekolah berasrama tersebut.

Tak hanya dari Papua Tengah, dukungan terhadap program sekolah rakyat juga datang dari luar daerah. Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik, menyatakan pihaknya juga siap mendukung pembangunan sekolah rakyat di wilayahnya.

Menanggapi berbagai usulan tersebut, Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menyatakan bahwa program sekolah rakyat merupakan bagian dari strategi nasional dalam memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi. Program ini disiapkan secara gratis dan berasrama, dengan dukungan lintas kementerian dan lembaga.

 Anak-anak yang belajar di sekolah rakyat diharapkan memiliki ilmu, karakter kebangsaan, serta keterampilan sesuai potensi daerah. Sekolah ini akan menjadi tempat mereka dipersiapkan sebagai pemimpin masa depan," jelas Agus Jabo.

Ia menambahkan bahwa program ini tak hanya menyasar anak-anak, namun juga mencakup pemberdayaan orang tua serta perbaikan kondisi tempat tinggal masyarakat.

"Presiden ingin anak-anak kita menjadi generasi yang menyongsong Indonesia Emas 2045, dan sekolah rakyat adalah salah satu jalan ke sana,” tegas Agus. (Elias Douw)




Bagikan :