PT Freeport Bangun Dua Jembatan Buat Warga Distrik Hoeya Mimika

- Papua60Detik

PT Freeport Indonesia membangun dua jembatan yang menghubungkan empat kampung di Distrik Hoeya Kabupaten Mimika. Foto: Corpcom PT Freeport Indonesia
PT Freeport Indonesia membangun dua jembatan yang menghubungkan empat kampung di Distrik Hoeya Kabupaten Mimika. Foto: Corpcom PT Freeport Indonesia

Papua60detik - Sudah sekian lama masyarakat Kampung Jinoni, Kampung Kulamaogom, Kampung Dalmaogom dan Kampung Mamotoga Distrik Hoya, Kabupaten Mimika berharap memiliki jembatan permanen yang kuat dan kokoh.

Harapan itu akhirnya terjawab setelah PT Freeport Indonesia (PTFI) menyelesaikan pembangunan dua jembatan sebagai penghubung empat kampung tersebut.

Pembangunan dua jembatan yang menelan anggaran sekitar Rp1 miliar ini merupakan salah satu wujud perhatian PTFI kepada masyarakat di sekitar wilayah operasional tambangnya.

Vice President Community Development PTFI, Nathan Kum menjelaskan pembangunan dua jembatan itu sudah sejak tahun 2015 sesuai pengajuan proposal dari para kepala kampung.

Dari sekian banyak pengajuan dalam proposal itu lanjut Nathan, Freeport hanya memutuskan menjawab tiga usulan, yakni pembangunan gereja yang berita acara serah terimanya sudah dilakukan sejak akhir tahun 2020 lalu dan pembangunan dua jembatan yang menghubungkan Kampung Jinoni ke Kampung Kulamaogom dengan panjang 140 meter dan Kampung Dalmaogom ke Kampung Mamotoga dengan sepanjang 150 meter.

Pemilihan tiga usulan ini diputuskan PT Freepot berdasarkan survey lapangan. Freeport melihat ketiga usulan ini adalah kebutuhan masyarakat yang sifatnya mendesak. Khusunya jembatan, agar mempermudah aktifitas masyarakat. Masyarakat tidak lagi takut jatuh seperti sebelumnya yang hanya mengandalkan jembatan kayu tanpa pagar.

Ia mengatakan jembatan Kampung Jinoni ke kampung Kulamaogom merupakan akses bagi warga dari Hoeya dan Tsinga yang hendak bepergian ke Jila, Bela, Alama dan kampung-kampung di sekitarnya.

Sedangkan Jembatan Dalmaogom ke Mamontoga menghubungkan dua kampung yang dipisahkan sungai Jinogong yang sangat lebar dan berarus deras.

“Jadi ini memang akses umum yang kita sudah bangun hubungkan antara dari kampung ke kampung, dari kampung ke pusat kampung atau pusat kota di Distrik Hoya termasuk dari kampung itu ke Horya dan selanjutnya ke Tsinga dan Tembagapura seterusnya sampai ke Timika,” kata Nathan Kum pada serah terima jembatan kepada masyarakat Distrik Hoeya, Jumat (18/6/2021) di Hotel Cenderawasih 66 Timika.

Selain menjadi penghubung antar kampung, jembatan ini juga bisa dilewati masyarakat Beoga, Ilaga ke Hoeya.

Nathan berharap masyarakat Hoeya bisa merawat jembatan ini sebagai jawaban harapan besar mereka.

“Kalau dia rusak, dia karat perlu bisa swadaya atau perorang-perorang. Pemerintah salurkan dana kampung atau dana desa bisa juga digunakan untuk bisa membantu, bisa menjaga dan merawat agar jembatan ini awet,” harapnya.

Karena medannya yang sulit, PTFI harus menggunakan helikopter untuk memobilisasi pekerja dan material dalam proses pembangunan dua jembatan itu.

Sebab itu Kepala Dinas PUPR Mimika, Robert Mayaut meminta masyarakat dan merawat dua jembatan itu.

“Terima kasih kepada PTFI. Membangun di gunung yang belum ada transportasi darat itu biayanya cukup tinggi,” ungkapnya.

Kepala Distrik Hoeya, Karel Kum mengatakan bersyukur dengan bantuan PTFI berupa dua jembatan itu. Menurutnya  masyarakat Hoeya sudah sangat lama menginginkan jembatan penghubung kampung mereka.

“Kami sangat berterima kasih kepada PTFI karena sudah berupaya keras membantu masyarakat saya," katanya.

Ia berjanji akan menjaga dan merawat jembatan tersebut bersama dengan semua masyarakatnya. (Anti Patabang)




Bagikan :