Papua60detik - Puskesmas Mapurujaya menangani 29 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) sejak tahun lalu. 

"Dari tahun lalu di Puskesmas Mapurujaya ada sekitar 26 yang lagi pengobatan dan sekitar Maret-April ada penambahan tiga kasus (HIV) lagi," sebut Kepala Puskesmas Mapurujaya, Onna Bunga, Kamis (4/9/2025). 

Pasien HIV di Mapurujaya sebagian masih tertutup, kasus terakhir itu merupakan inisiatif pasien berobat. 

"Dan sekarang lagi dalam terapi dan terapinya langsung dilakukan oleh petugas secara door to door langsung. Ada yang mau terbuka dan juga ada yang masih tertutup," katanya. 

Ia bilang, pasien yang masih tertutup itulah yang menjadi PR petugas kesehatan untuk langsung turun ke rumah melakukan pengecekan hingga mengantar obatnya.

Pada saat pemeriksaan lanjutan, biasanya mereka diarahkan ketemu dokter. Mereka biasanya menunggu Puskesmas sepi, baru pasien HIV ini datang ke Puskesmas. 

"Jadi total semua sekarang 29 orang pasien HIV, semua sampai sekarang dalam tahap pengobatan," ungkapnya. 

Untuk mendeteksi pasien HIV, ada yang melakukan pemeriksaan secara mandiri dan lewat penjaringan petugas saat turun lapangan. 

Kegiatan skrining awal HIV juga masih berlangsung, apalagi Puskesmas sekarang sedang melakukan kunjungan sehat melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). 

Dalam program PIS-PK, ada 12 standar pelayanan minimal (SPM).

"Itu yang kami pakai untuk melakukan skrining di lapangan, dan HIV adalah salah satu dari 12 indikator itu," pungkasnya. (Eka)