SGM-P Papua Tengah desak Pemerintah Segera Tangani Bencana Longsor jalan trans Nabire-Paniai
Rabu, 10 September 2025 - 16:29 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Bencana tanah longsor yang terjadi di ruas jalan Trans Nabire–Ilaga, tepatnya di kilometer 139 hingga 141, sejak 14 Agustus hingga awal September 2025, telah mengganggu aktivitas masyarakat di lima kabupaten di wilayah Papua Tengah.
Dampak paling signifikan dirasakan di Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, serta Intan Jaya.
Akses transportasi yang terputus akibat longsor tersebut membuat distribusi barang terhambat, menyebabkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), Inflasi Ekonomi, serta kerugian yang dialami oleh pelaku usaha lintas kabupaten.
Profesi seperti sopir dan pedagang antar daerah pun ikut merasakan dampaknya, karena pendapatan mereka menurun drastis.
Menanggapi kondisi ini, Koordinator Solidaritas Generasi Muda-Papua (SGM-P) wilayah Papua Tengah, Alfred Pekei, menyampaikan keprihatinan sekaligus desakan kepada pemerintah daerah dan Pemprov untuk segera mengambil langkah nyata dalam menangani bencana ini.
“Kita prihatin dengan kesulitan aktivitas Ekonomi masyarakat yang ikut terganggu karena jalur transportasi terputus. Ekonomi mengalami inflasi dan pengusaha alami kerugian, termasuk profesi sopir yang tidak seperti biasa pendapatannya," ujar Alfred dalam pernyataan yang di terima Papua60detik.id melalui WhatsApp, Rabu (10/9/2025) pagi.
Alfred mendesak kepada pihak terkait Balai Jalan Nasional untuk segera turun ke lokasi dan memulai pekerjaan perbaikan infrastruktur yang terdampak.
"Gubernur Papua Tengah segera memanggil Kepala Balai jika belum ada respon atau tindakan nyata yang dilakukan dari pemerintah. Para bupati di tiga kabupaten terdampak untuk segera bersurat kepada Kepala Balai, Gubernur Papua Tengah, dan Dinas PUPR agar penanganan dapat dilakukan secara terpadu dan cepat," ujarnya.
Alfred menegaskan bencana ini bukan hanya soal infrastruktur yang rusak, tetapi menyangkut hajat hidup banyak masyarakat yang kini semakin terhimpit secara ekonomi.
"SGM-P Papua Tengah berharap agar pemerintah tidak menutup mata dan segera turun tangan demi mengembalikan aktivitas masyarakat ke kondisi normal secepat mungkin," katanya.
Ketua Komunitas Sopir Lintas Mee Yoka di wilayah Meepago Geni Douw mendesak agar pemerintah mempercepat perbaikan Jalan Trans Nabire-Paniai KM 139. Jalan di lokasi tersebut rusak parah akibat longsor dari 15 Agustus hingga bulan September berjalan ini yang masih kesulitan berkendara.
"Sudah satu bulan arus logistik di tiga kabupaten terganggu akibat jalan tersebut tidak diperbaiki. Percepat, karena ini sudah mau masuk satu bulan setengah setelah terjadi longsor," pungkasnya. (Elias Douw)