Tanpa Penjelasan, Dinsos Perintah Kosongkan Panti Rehabilitasi Eme Neme Yauware
Senin, 22 Februari 2021 - 20:08 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Panti Rehabilitasi Eme Neme Yauware yang beralamat di Jalan Poros Mapurujaya KM 8 kini tak lagi berpenghuni. Padahal sebelumnya tempat itu menampung 33 anak-anak asli Papua.
Panti yang diresmikan pada tahun 2015 ini mulai dikosongkan sejak tanggal 6 Januari 2021 lalu atas permintaan Dinas Sosial (Dinsos) Mimika. Tapi kenapa harus dikosongkan, Dinsos tak beri penjelasan.
Pengasuh Panti Rehabilitasi Eme Neme Yauware, Deliana Hana Dahar mengaku, sampai saat ini ia belum mengetahui alasan Dinsos Mimika meminta mereka mengosongkan panti.
“Yang datang minta kita mengosongkan panti itu Kepala Dinsos sendiri. Kami tidak tahu penyebab, cuma bilang kosongkan rumah saja begitu. Anak-anak semua dan staf di sini tidak boleh kerja semua dikosongkan,” kata Deli saat ditemui, Senin (22/2/2021).
Ia mengatakan, sejak saat itu juga ia langsung meminta semua anak-anak kumpul pakaian dan mengosongkan panti dan mengembalikan sementara anak-anak tersebut ke keluarga yang masih ada.
Deli menceritakan bagaimana perjuangannya mengasuh anak-anak dengan karakter yang berbeda-beda, namun hal ini seolah tidak dipedulikan Dinsos yang seenaknya datang dan meminta mengosongkan panti tanpa alasan.
Ia mengakui memang ada bantuan makanan dan minuman dari pemerintah melalui Dinsos, namun menurutnya bantuan tersebut tidak seberapa. Sementara untuk biaya pendidikan dan lainnya ditanggung Deli yang diperoleh dari menjual kue dan usaha-usaha lainnya.
“Di tahun 2020 kemarin ada pembangunan gedung aula untuk anak-anak, tapi sudah selesai kami pun diminta keluar. Ini saya tidak tahu kenapa,” tuturnya.
Bagi Deli, nasib ke-33 anak itu adalah tanggung jawabnya. Ia sudah menganggap mereka sebagai anak sendiri.
“Nanti saya punya rumah di SP 1 sudah jadi, ada ruangan yang saya siapkan khusus, saya akan tetap ambil mereka. Mau makan kah tidak, tetap saya bawa,” tegasnya.
Ia bahkan tidak berharap harus kembali ke panti itu lagi jika kelak diminta kembali karena menurutnya panti tersebut sudah menjadi urusan Dinsos.
Sementara itu, Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob mengakui jika pemerintah memang meminta anak-anak untuk ditempatkan di luar sementara.
Saat ini katanya, pemerintah sedang mendata semua anak-anak termasuk anak jalanan agar bisa terperhatikan lebih baik.
Namun ia enggan menejelaskan dengan rinci alasan pemerintah meminta ke 33 anak Panti Rehabilitasi Eme Neme Yauware mengosongkan panti.
"Saat ini pun kita sedang mendata semua anak-anak termasuk anak jalanan. Ke depan kita akan memperhatikan dan bertanggung jawab terhadap semua anak-anak ini di asrama," kata John . (Anti patabang)