Tur Budaya Iyakoko Patea Choir, From Mimika To Amerika

- Papua60Detik

Iyakoko Patea Choir bersama Sekda Mimika, Michael R Gomar di Waanal Coffee, Jumat (6/5/2021). Foto: Joe Situmorang/ Papua60detik
Iyakoko Patea Choir bersama Sekda Mimika, Michael R Gomar di Waanal Coffee, Jumat (6/5/2021). Foto: Joe Situmorang/ Papua60detik

Papua60detik - Kelompok paduan suara Iyakoko Patea Choir yang berasal dari Kabupaten Mimika, Papua bakal tur ke benua ke lima di Amerika pada 13 sampai 31 Agustus 2022 nanti.

Tur bertajuk 'From Mimika To Amerika' itu membawa misi memperkenalkan budaya Papua khususnya budaya dari dua suku asli Mimika yaitu Amungme dan Mimika Wee ke kancah internasional.

Iyakoko Patea telah mempresentasikan kesiapannya ke Sekda Mimika, Michael R Gomar, di Waanal Coffee, Jumat (6/5/2021). 

"Berdasarkan laporan tadi, kami sudah presentasikan, nanti laporan itu yang dibawa ke pak Bupati terkait rencana tur budaya ini," kata Hugo Iwanggin selaku Project Leader Iyakoko Patea From Mimika To Amerika.

Pada beberapa agenda tur sebelumnya, Hugo pun menyebut, Pemkab Mimika selalu memberikan dukungannya. Karena itu dalam agenda kali ini pihaknya pun berharap Pemkab Mimika masih memberikan dukungan seperti sebelumnya.

"Berharap kepada pemerintah semoga project kali ini juga masih tetap didukung," ujarnya.

Iyakoko Patea Choir sendiri terdiri dari 35 personel, masing-masing 20 penyanyi, delapan penari, tiga pemusik, dan sisanya adalah official.

Pada 10 tahun silam Iyakoko mulai mengangkat misi budaya, mulai dari Asia, Singapura, lalu menginjak Eropa Utara, Latvia, kemudian Australia dan dilanjutkan Eropa Selatan di Spanyol, Barcelona, dan terakhir pada 2018 ke Afrika Selatan.

"Sejak 10 tahun lalu Iyakoko Patea mempunyai misi untuk mengangkat Papua, khususnya budaya lokal Mimika ke dunia luar. Dalam perjalananya, lagu-lagu yang dibawakan itu hampir dari semua suku di Papua, bukan saja lokal Mimika," jelas Choky Simanjuntak selaku Pelatih dan Conductor Iyakoko Patea Choir.

Iyakoko Patea Choir adalah kelompok paduan suara yang pada awalnya koreografi hanyalah pendukung minim. Tetapi seiring permintaan atau tuntutan, juga harapan publik, Iyakoko Patea akhirnya bekerja sama dengan tim tari profesional Freedom Squad dan menjadi penari profesional dalam kelompok ini.

"Sementara kami paduan suara yang fokus di nyanyi aja, (karena) ada penarinya sendiri yang untuk bawakan tarian. Jadi nyanyi diiringi tarian gitu," ujar Choky.

Untuk perjalanan tur ke Amerika kali ini terdapat 14 lagu yang disiapkan, 12 adalah lagu-lagu lama sementara dua lainnya adalah lagu baru. Dua lagu baru ini satu di antaranya berbahasa Mimika Wee. Satu lagu berikutnya adalah Bunga Rampai atau cuplikan-cuplikan lagu daerah seluruh Indonesia yang dirangkai dalam satu lagu yang berdurasi 8 menit. 

"Mengenai persiapannya, kita sudah mulai dari tanggal 19 Februari 2022 dan sekarang sudah menginjak latihan ke sembilan, tersisa sekitar 16 kali latihan. Jadi persentasenya hampir 50 persen persiapan," kata Choky.

President Iyakoko Patea Choir, Ferdinand Deda, mengharapkan apa yang selama ini ditampilkan Iyakoko Patea Choir benar-benar bisa terkoneksi dengan masyarakat Papua.

"Kami berupaya mengedukasi masyarakat bahwa Papua itu bukan hanya Yamko Rambe Yamko, bukan hanya Sajojo. Begitu banyak lagu-lagu lain yang perlu ditampilkan. Karena itu kami berharap masyarakat bisa connect. Dan kalau pun viral, puji Tuhan, kalau pun tidak, kami tetap perform. Itu aja," pungkasnya. (Joe Situmorang)




Bagikan :