Potensi Papua Sebagai Jalur Perdagangan Internasional di Indonesia

- Papua60Detik

Salwa Abelia Zalianty
Salwa Abelia Zalianty


     Papua memiliki potensi yang sangat besar untuk mejadi jalur perdagangan internasional karena posisinya yang sangat strategis. Namun, banyak faktor yang membuat Papua belum teroptimalisasi sepenuhnya sebagai jalur perdagangan internasional di kawasan Pasifik. Wilayah Pasifik dianggap sebagai daerah potensial untuk tujuan perdagangan Indonesia. Walaupun nilai perdagangan Indonesia dengan kawasan Pasifik dinilai masih belum sebesar perdagangan Indonesia dengan wilayah lain, seperti kerja sama perdagangan Indonesia dan ASEAN. Indonesia harus menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara kawasan Pasifik untuk meningkatkan mitra perdagangan internasional Indonesia timur. Papua pernah menjadi jalur perdagangan internasional pada abad-14 dan abad-17, dan juga memiliki sejarah yang panjang sebagai jalur perdagangan dunia. Papua juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang jika diolah dengan benar akan meningkatkan perekonomian indonesia.

     Posisi geografis Papua secara langsung berbatasan dengan negara kawasan Pasifik dan Asia. Potensi Papua untuk menghubungan kedua jalur tersebut menjadi sangat penting asal dimanfaatkan dengan baik. Wilayah daratan Papua sendiri berbatasan langsung dengan Papua New Guinea yang dapat dimanfaatkan menjadi jalur perdagangan lintas negara yang meliputi wilayah Papua, seperti Skouw, Waring, Senggi, Arso, Kiwirok timur hingga wilayah Merauke yang berbatasan langsung dengan jalur perdagangan Papua New Guinea, seperti Imonda, Wutung Bewani hingga wilayah Mando. Hal ini merupakan potensi besar bagi Papua untuk menjadi jalur masuk perdagangan rute darat dari kawasan Pasifik menuju Indonesia, begitu juga sebaliknya. Bukan hanya pada wilayah daratan, wilayah perairan Papua juga memiliki potensi strategis sebagai jalur perdagangan Indonesia-Pasifik. Posisi geografis Papua berada di dalam garis strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) berdasarkan ketentuan Konvensi Hukum Laut (UNCLOS) 1982. Papua berbatasan langsung dengan Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Arafuru yang dinilai sangat strategis bagi potensi perdagangan internasional Indonesia menuju kawasan Selandia Baru dan Australia melalui rute perairan Arafuru.

     Selain lokasi yang strategis sebagai jalur perdagangan Internasional, Papua juga memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang dapat diekspor ke wilayah Pasifik maupun Asia seperti, gas alam, minyak, emas, tembaga, karet, dan kayu. Sektor pertanian dan perikanan Papua juga memiliki potensi besar, Papua  memiliki lahan yang subur dan kondisi alam yang mendukung pertumbuhan tanaman dan budidaya ikan. Produk pertanian dan perikanan Papua dapat diekspor ke pasar internasional. Selain itu, beberapa bandar udara dan pelabuhan utama di Papua, seperti Bandar Udara Internasional Dortheys Hiyo Eluay, Bandar Udara Domine Eduard Osok, Pelabuhan Sorong, Pelabuhan Jayapura, dan Pelabuhan Merauke, terus mengalami perkembangan dan peningkatan insfrastruktur yang dapat mendorong perkembangan perdagangan internasional yang efisien dan efektif di wilayah tersebut. 

     Papua memiliki keindahan alam yang luar biasa, termasuk pegunungan, pantai, dan terumbu karang yang menarik minat banyak wisatawan. Perkembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan dapat membuka peluang perdagangan yang lebih luas, termasuk ekspor produk-produk lokal seperti kerajinan tangan, makanan dan minuman tradisional, serta produk-produk khas Papua lainnya yang tentu saja dapat diperdagangkan di pasar internasional dan dapat membantu meningkatkan perekonomian Papua.

     Pemerintah Indonesia sendiri telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pengembangan infrastruktur di Papua, termasuk jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara. Ini membantu meningkatkan konektivitas di wilayah tersebut, untuk memperkuat peran Papua sebagai jalur perdagangan internasional Indonesia. Namun, tantangan yang harus diatasi Papua untuk menjadi jalur perdagangan internasional sangat banyak, meliputi peningkatan aksesibilitas dan konektivitas, peningkatan keamanan, pengembangan sumber daya manusia, serta perlindungan lingkungan. Dengan penanganan yang tepat, Papua dapat berfungsi sebagai jalur perdagangan internasional yang penting bagi Indonesia.

Penulis: Salwa Abelia Zalianty




Bagikan :