Rational Choice Hubungan Kerja Sama Eksternal PT Freeport & Amerika Serikat Dalam Pemenuhan SDA Tambang di Timika

- Papua60Detik

Putri Regina Karaeng
Putri Regina Karaeng


Papua60detik- Dalam study Hubungan Internasional, rational choice merupakan sebuah teori yang menjelaskan bahwa tindakan individu selalu mengarah pada suatu tujuan dan tujuan tersebut adalah tindakan yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal bagi individu tersebut dengan mempertimbangkan tujuan mereka, informasi yang tersedia, dan konsekuensi dari pilihan yang mereka buat (Izzaty et al., 1967)

Dalam arena ekonomi politik internasional saat ini, keberadaan perusahaan multinasional (MNC) merupakan fenomena yang biasa dan akan menjadi luar biasa ketika keberadaannya mampu menjadi pelaku utama perubahan dengan sumber-sumber kekuatan yang besar. Sebagaimana kita ketahui, keberadaan MNC sebagai pelopor modernisasi membawa kekhawatiran tersendiri ketika keberadaanya dibanyak negara berkembang bagai raja di negeri orang. Boleh dikata, walau pemerintah tuan rumah membuka pintu lebar-lebar demi sebuah peningkatan investasi namun, cenderung menjadi tidak punya kuasa di bawah MNC. Selama ini, perusahaan multinasional cukup memainkan peran yang penting dalam mempengaruhi sebuah kebijakan baik di tingkat nasional maupun internasional. Dibanyak negara berkembang, segala aspek komunitas kehidupan telah terkena dampaknya. Dampak yang paling mencolok tentu saja sangat dirasakan oleh warga di sekitar MNC berada, karena perusahaan harus memberikan pertanggungjawaban yang memadai bagi masyarakat sekitarnya (Tri Ratna Rinayuhani, 2017).

Dalam konteks kerjasama eksternal antara PT. Freeport dan Amerika Serikat (AS) dalam pemenuhan sumber daya alam (SDA) tambang di Timika, ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pendekatan rasional.

- PT Freeport mengoperasikan tambang emas dan tembaga  di Timika, Papua, yang merupakan salah satu tambang terbesar di dunia dengan cadangan sumber daya alam yang melimpah. Amerika Serikat memiliki kepentingan strategis dalam memastikan akses yang stabil dan berkelanjutan ke sumber daya alam yang diperlukan untuk industri dan ekonomi mereka. Dalam kerangka ini, kerjasama dengan PT. Freeport memungkinkan AS untuk memperoleh akses yang dapat diandalkan terhadap SDA tambang penting tersebut.

- Kerja sama antara PT. Freeport dan AS dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi kedua belah pihak. PT. Freeport dapat menghasilkan pendapatan yang besar dari eksploitasi SDA tambang yang melimpah di Timika. Sebagai perusahaan tambang multinasional, PT. Freeport juga membawa investasi, teknologi, dan keahlian dari AS ke Indonesia. Di sisi lain, AS dapat memperoleh manfaat ekonomi melalui investasi di PT. Freeport dan melalui ekspor hasil tambang ke pasar internasional.

- Kerja sama eksternal antara PT. Freeport dan AS dalam pemenuhan SDA tambang di Timika juga dapat memainkan peran penting dalam hubungan politik dan diplomasi antara kedua negara. AS, sebagai kekuatan besar secara global, memiliki kepentingan untuk mempertahankan dan memperkuat hubungan dengan Indonesia, salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia dan dengan posisi geopolitik yang strategis. Kerjasama ekonomi seperti ini dapat menjadi alat untuk mempererat hubungan bilateral antara AS dan Indonesia.

- Kerja sama dengan PT. Freeport juga dapat membantu memastikan stabilitas dan kepastian lingkungan investasi bagi perusahaan asing di Indonesia. Dalam beberapa kasus, perusahaan asing mungkin menghadapi tantangan politik, hukum, atau lingkungan yang dapat mempengaruhi operasi mereka. Melalui kerjasama dengan PT. Freeport, 

- AS dapat memainkan peran dalam memfasilitasi hubungan dengan pemerintah Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang lebih stabil dan menguntungkan bagi perusahaan asing, termasuk perlindungan hukum dan kebijakan yang menguntungkan.

Meskipun pendekatan rasional ini mempertimbangkan kepentingan ekonomi dan politik yang mendasari kerjasama antara PT. Freeport dan AS dalam pemenuhan SDA tambang di Timika, penting untuk diingat bahwa aspek etika, lingkungan, dan dampak sosial juga harus dipertimbangkan. Kritik terhadap pendekatan rasional dalam konteks ekonomi dan lingkungan menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan etika dalam pengambilan keputusan. 

Dalam kasus kerjasama eksternal seperti ini, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan:

- Kegiatan pertambangan, terutama dalam skala besar seperti yang dilakukan oleh PT. Freeport, memiliki potensi dampak negatif yang signifikan pada lingkungan. Misalnya, pembukaan lahan tambang, pengerukan sungai, penggunaan bahan kimia beracun, dan pembuangan limbah dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan habitat, pencemaran air, dan kerugian biodiversitas. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan keberlanjutan dalam kerjasama ini.

- Pertambangan yang besar seringkali berdampak pada masyarakat lokal dan hak asasi manusia. Kegiatan pertambangan dapat mempengaruhi hak-hak tradisional, akses terhadap tanah, sumber daya alam, dan memicu konflik sosial. Dalam kerjasama ini, penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat lokal, partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan, dan menghormati hak asasi manusia.

- Dalam kerjasama eksternal ini, penting untuk mempertimbangkan pembagian manfaat ekonomi yang adil antara PT. Freeport, AS, dan masyarakat Indonesia. Keterlibatan PT. Freeport dalam pertambangan di Timika harus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan sosial dan ekonomi di wilayah tersebut, termasuk penciptaan lapangan kerja lokal, transfer teknologi, dan pengembangan infrastruktur.

- Kerjasama ini harus didasarkan pada prinsip transparansi dan akuntabilitas. Pemerintah Indonesia perlu memastikan bahwa perjanjian dan kontrak dengan PT. Freeport memberikan keterbukaan informasi kepada publik dan mengakomodasi kepentingan nasional secara optimal. Selain itu, PT. Freeport harus menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dan melibatkan pemangku kepentingan secara proaktif.

Dalam kesimpulannya, pendekatan rasional dalam hubungan kerjasama eksternal antara PT. Freeport dan Amerika Serikat dalam pemenuhan SDA tambang di Timika mempertimbangkan kepentingan ekonomi dan politik. Namun, penting untuk mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan etika yang mungkin timbul dalam kegiatan pertambangan tersebut. Keselarasan antara kepentingan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia harus menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan.  Namun, penting untuk dicatat bahwa teori pilihan rasional tidak mempertimbangkan aspek etika, lingkungan, dan dampak sosial yang mungkin timbul dari kerjasama semacam ini. Terdapat berbagai pandangan dan kritik terhadap pendekatan rasional dalam konteks ekonomi dan lingkungan. Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor dan melibatkan pertimbangan yang lebih luas.

Penulis: Putri Regina Karaeng




Bagikan :