Anak Skateboard Timika Bermimpi Skatepark di Gedung Biru
Bagikan :

Papua60detik - Jika gedung perpustakaan (selanjutnya disebut gedung biru) punya manfaat, satu-satunya mungkin adalah jadi tempat latihan anak-anak Timika Skateboard Community (TSC).

Sejak 2016, anak TSC menggunakan halaman gedung yang bersanding dengan Graha Eme Neme Yauware itu.

"Lalu kami bersihkan lantai satu dan mulai latihan sampai sekarang," kata anggota TSC, Tarmizi Latuapo kepada papua60detik.id Minggu (14/7/2019).

Sebelumnya mereka biasa latihan di di halaman Eme Neme Yauware. Entah apa pasal, tempat itu sekarang terlarang bagi olahraga skateboard.

Berlatih dj gedung biru bukan tanpa risiko, Tarmizi yang oleh rekan-rekannya dipanggil Nyong itu mengaku ia dan rekan-rekannya kerap dipalak orang mabuk.

TSC sekarang beranggotakan lebih 40 anak muda. Agar tetap bisa latihan, mereka menarik iuran anggota. Tak mahal, Rp2.000 sehari. Dari uang itu, kini TSC sedikitnya memiliki delapan peralatan sendiri.

"Kalau papan, kami beli masing-masing dari hasil menabung. Ada juga yang beli dari uang hadiah kalau ikut kejuaraan di luar," kata Nyong.

Fasilitas boleh terbatas, tapi soal prestasi tunggu dulu. Beberapa anggota TSC sudah pernah mengecap kejuaraan di luar Papua, juara pula.

"Teman-teman pernah ikut kejuaraan di Malang, Jakarta, Blitar, Kediri dan Jayapura," sebut Nyong dibantu rekannya.

Berkali-kali ikut kejuaraan di luar Papua membuat mereka bikin perbandingan. Di kota-kota lain, anak muda sehobi mereka dibangunkan fasilitas skatepark oleh pemerintah setempat.

Di Timika, mereka hanya bisa latihan di Gedung Biru sambil bermimpi punya skatepark.

Di halaman Gedung Biru tampak pecahan kaca jendela bercampur pecahan botol minuman beralkohol berserak. Nasibnya serupa anak-anak TSC yang hampir setiap hari meluncur, meloncat di lantai satunya, tak terurus. (Burhan)


Video Terbaru