Kenapa Pesparawi XIII Begitu Spesial?
Papua60detik - Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII di Mimika telah selesai. Dan tak terbantahkan, event besar gerejawi ini terbilang sukses. Terbukti tak ada kontingen yang mengeluh, 21 kontingen yang hadir semua senang dengan pelayanan panitia pelaksana.
Banyak catatan menarik pada Pesparawi kali ini. Sebut saja, penyelenggaraannya sudah berbasis digital.
Para juri bahkan menilai, Pesparawi XIII ini sudah berstandar nasional. 12 kategori yang dilombakan diisi penyanyi penyanyi berkualitas. Buktinya, tak satupun peserta mendapat medali perunggu.
Biak Numfor yang keluar sebagai juara umum berhak membawa pulang piala bergilir baru yang didesain Pdt Oskar Wompene. Piala lama jadi piala tetap untuk Biak Numfor karena bisa tampil sebagai juara umum pada tiga ajang Pesparawi berturut-turut.
Tapi yang paling spesial di Pesparawi kali ini adalah aspek toleransi dan solidaritasnya. Meski jadi hajatan umat Kristen Protestan, tapi semua umat beragama dan suku bangsa ikut terlibat aktif.
Ketua Panitia Pesparawi XIII, Johannes Rettob menilai, Pesparawi kali ini bisa menciptakan toleransi dan mempersatukan masyarakat Mimika dari berbagai suku dan budaya. Ia berharap, event serupa yang menonjolkan toleransi bisa kembali digelar di Mimika.
Seperti motto Pesparawi XIII, 'Dari Mimika untuk Kedamaian Indonesia'. (Anti Patabang)