Begini Kronologi Pembunuhan Tukang Ojek di Paniai
Jumat, 21 Februari 2025 - 16:48 WIT Febri Eka - Papua60Detik

Papua60detik - Seorang ojek berinisial W menjadi korban pembunuhan orang tak dikenal di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Jumat (21/2/2025).
Korban berusia 53 tahun itu meninggal di tempat setelah mengalami luka senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya.
Kepada polisi, seorang saksi bernama Khoironi bercerita, sempat bertemu terduga pelaku di pertigaan PLN Modern. Terduga pelaku ingin naik ojek, tapi Khoironi menolak karena mencium bau alkohol.
"Sekitar 30 menit berselang Khoironi melihat korban bersama pelaku telah naik motor bersama menuju pelabuhan. Saksi lain Arif Syaifudin melihat bahwa korban sudah tergeletak bersimbah darah di pelabuhan Aikai," Kasat Reskrim Polres Paniai Iptu Florentinus Jati Pranowo Teguh mengatakan awalnya kepada wartawan melalui sambungan telepon.
Ia mengatakan, bahwa tudingan dari KKB yang menyebut korban merupakan intelijen belum dapat dipastikan kebenarannya.
"Itu belum bisa kami pastikan karena dari hasil yang kami dapat di sekitar TKP korban tidak membawa HP dan lain-lain," katanya.
Korban meninggal karena senjata tajam. Lengan kanan korban hampir putus. Pelaku masih dalam pengejaran aparat gabungan.
"Korban posisinya di RS akan dibawa dan disemayamkan oleh keluarga. Kalau situasi Paniai sejauh ini masih kondusif sementara aparat gabungan sedang melakukan patroli sekala besar untuk mengantisipasi kejadian serupa," pungkasnya.
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XIII Paniai mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom menuding korban merupakan intelijen Indonesia yang menyamar jadi tukang ojek.
"Ini bagian dari pernyataan TPNPB sebelumnya di mana kami sudah peringatkan bahwa di wilayah konflik bersenjata tidak boleh orang Indonesia berkeliaran jadi tukang ojek, suster dan mantri, guru," ujar Sebby dalam keterangan resminya. (Eka)