BMKG Timika Imbau Warga Jangan Panik dengan Megathrust

- Papua60Detik

Forecaster BMKG Timika Sony Hartono, Foto; Martha/ Papua60detik
Forecaster BMKG Timika Sony Hartono, Foto; Martha/ Papua60detik

Papua60detik - Akhir-akhir ini kabar mengenai megathrust di Indonesia yang berpotensi menyebabkan gempa besar dan memicu tsunami menjadi sorotan masyarakat Indonesia. 

Forecaster BMKG Timika, Sony Hartono, menyebut sesuai penjelasan tim BMKG pusat, megathrust ini merupakan skala nasional. Dan sekarang menjadi ancaman di Indonesia. Menurutnya, info ini bukan pertama kalinya, hal yang sama juga pernah terjadi pada 2018 lalu dan sempat memicu kehebohan serupa. 

Sesuai rilis gempa yang telah tersebar, dikatakan megathrust ini tinggal menunggu waktu. Sony menjelaskan, secara geofisika, kalau sudah lama tidak terjadi gempa maka ada kemungkinan akan terjadi gempa besar. 

"Indonesia sebagai daerah tropis memiliki tumpukan lempeng yang cukup banyak. Seperti di daerah Sumatera bagian Barat sampai Jawa bagian Selatan. Memang sudah kelihatan sedikit-sedikit di daerah Jawa sana. Jadi ada ancaman untuk terjadinya gempa besar," ujar Sony, Rabu (21/08/2024). 

Sementara di Kabupaten Mimika yang merupakan bagian Selatan Papua, potensi terjadinya megathrust itu kecil. Dibanding daerah lain di Indonesia, Mimika bukanlah merupakan jalur lempeng utama. Bahkan potensi terjadinya gempa juga sangat minim. Paling sering adalah di bagian Utara Papua seperti Sorong, Nabire, dan Jayapura. 

"Kalau bagian Selatan ini masih aman karena tidak ada pertemuan lempeng di sini. Yang ada hanya patahan- patahan kecil. Kalaupun ada tsunami mungkin akan lebih berdampak adalah di kampung-kampung dan pesisir- pesisir, itu pun tidak terlalu parah, " tambahnya. 

Oleh karena itu, Sony mengimbau warga Mimika jangan panik dengan Info megatrust. Paling penting adalah kesiapsiagaan bencana baik sebelum,  ketika kejadian, maupun sesudah kejadian.

"Walaupun di Mimika tidak terlalu berdampak, namun kita tetap ingatkan agar tetap waspada, mana tahu suatu saat ada warga pergi ke tempat lain yang memiliki potensi gempa paling tinggi, sudah tahu apa yang harus dilakukan," pungkasnya. (Martha)




Bagikan :