Curah Hujan Tinggi, Sayur Kol Petani Banyak Busuk

- Papua60Detik

Petani sayur di SP4, Budi menunjukkan sayur kol di lahannya yang mengalami pembusukan, Senin (17/7/2023). Foto: Eka/ Papua60detik
Petani sayur di SP4, Budi menunjukkan sayur kol di lahannya yang mengalami pembusukan, Senin (17/7/2023). Foto: Eka/ Papua60detik

Papua60detik - Petani sayur di SP4 Distrik Wania mengaku kesulitan di periode curah hujan tinggi seperti saat ini.

Hujan membuat tanaman seperti sayur kol rusak. Muncul bintik hitam pada daun yang menyebabkan sayur kol membusuk. 

"Kalau musim penghujan begini banyak yang rusak dan busuk," keluh Budi, petani sayur kol di SP4, Senin (17/7/2023). 

Sayur kol menurutnya memang idealnya ditanam saat curah hujan tak sedang tinggi. Tanaman jangka panjang itu memerlukan waktu hingga dua bulan lewat metode semai lalu setelah satu bulan dipindahkan ke bedengan. 

Jika cuaca lagi bagus, satu buah kol beratnya bisa mencapai lebih dari satu kilo. Tapi jika cuaca seperti saat ini, beratnya bisa anjlok sampai separuh.

Ketika panen, ia menyesuaikan pesanan yang diminta pengepul. Dua pengepul langganannya sekali pesan sekitar dua karung. Biasanya pembayaran setelah dua sampai tiga hari.

Saat ini, harga dari pengepul berkisar Rp10 ribu sampai Rp12 ribu tergantung ukuran. Kisaran harga demikian sudah sejak dua pekan lalu.

"Sebelumnya dibeli dengan harga Rp17 ribu dan turun jadi Rp12 ribu, sampai sekarang belum lagi naik," katanya. 

Padahal Data dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika per 17 Juli 2023 tercatat, harga sayur kol di Pasar Sentral mencapai Rp30 ribu.

Tidak hanya harga yang murah, Budi juga mengeluhkan mahalnya bibit dan pupuk yang hingga kini belum ada solusi. (Eka)




Bagikan :