Ini Penjelasan Panitia HUT Merauke Soal Wanita yang Meninggal Saat Pawai Budaya

- Papua60Detik

Ketua Panitoa Hut Merauke Thomas Kimko. Foto : Ami/ Papua60detik
Ketua Panitoa Hut Merauke Thomas Kimko. Foto : Ami/ Papua60detik

Papua60detik - Ketua Panitia  Penyelenggara HUT Ke-121 Kota Merauke, Thomas Kimko memastikan bahwa seorang wanita yang meninggal dunia saat ikut iring-iringan pawai budaya yang digelar oleh Pemda Merauke, Kamis (9/2/2023) bukan bagian dari peserta. 

Kimko mengatakan, korban hanya ikut bergabung bersama rekan-rekannya ke barisan kelompok SD Semangga karena anaknya ikut dalam rombongan pawai.

Sebagai bentuk tanggung jawab katanya,  Pemkab Merauke menyiapkan seluruh perlengkapan pemakaman sampai mengantarkan almarhumah ke tempat peristirahatan terakhirnya. 

“Bapak bupati memerintahkan saya untuk menangani sampai tuntas,” kata Kimko di kantornya, Kamis (9/2/2023).

Informasi yang diterima pihaknya, ibu berumur 51 tahun itu terjatuh dan pingsan saat  masuk dalam rombongan di antara kantor Dinas Pertanian dengan Kesbangpol. Ia sempat dibawa ke Puskesmas, hanya saja sudah tidak terselamatkan lagi. 

Panitia katanya, juga telah mengcrosscheck ke pihak keluarga.  Keterangan dari anak-anaknya, almarhumah sehari sebelum pawai budaya sempat ikut menonton acara di Kapsul waktu dan setelah pulang ke rumah sempat mengeluh sesak.  

Namun begitu, di momen pawai, ia begitu bersemangat untuk hadir, karena anaknya juga ikut jadi peserta pawai.

“Ini setelah kami konfirmasi dan dibenarkan oleh anak-anak dari almarhumah. Jadi memang, sebelum itu juga, ia sudah mengeluh badannya kurang fit,” ujar Kimko.

Kimko menegaskan bahwa profesi dari almarhumah bukanlah seorang guru seperti informasi yang beredar di medos, tapi seorang ibu rumah tangga (IRT). (Ami)




Bagikan :