Kemkominfo Gelar Nonton Bareng Peluncuran Satelit Satria-1

- Papua60Detik

Parabola Satelit Satria Stasiun Bumi PT SNT. Foto: Eka/ Papua60detik
Parabola Satelit Satria Stasiun Bumi PT SNT. Foto: Eka/ Papua60detik

Papua60detik - Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) telah meluncur pada Senin (19/6/2023) WIB pukul 05.21 WIB atau Minggu (18/6/2023) waktu Florida Amerika Serikat. Satelit milik Indonesia ini digadang-gadang menjadi terbesar di Asia dan nomor lima terbesar dunia. 

Peluncuran satelit ini, oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) diisi dengan acara nonton bareng.

Nonton bareng digelar secara serentak di 10 kota yang merupakan lokasi stasiun bumi (gateway) SATRIA-1, yakni Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Untuk di Timika Kabupaten Mimika, Papua Tengah acara nonton bareng bertempat di Stasiun Bumi PT SNT Jalan WR. Supratman Mimika Baru. 

Dalam acara nonton bersama itu Plt Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Mimika Albertus Tsolme mengatakan Peluncuran SATRIA 1 merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk memeratakan pembangunan dan menginklusikan masyarakat dalam ekonomi digital melalui akses internet yang disediakan oleh SATRIA. 

"Ini merupakan satelit multifungsi milik pemerintah Republik Indonesia berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) yang diharapkan dapat menyalurkan internet dengan kapasitas mencapai 150Gbps," ujarnya.

Satelit ini akan menjadi yang terbesar di Asia dan nomor lima di dunia dari sisi kapasitas, untuk kelas di atas 100Gbps Kapasitas yang besar ini diperuntukkan untuk mengatasi kesenjangan digital di wilayah-wilayah pelosok terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Tanah Air yang tidak dapat diatasi dengan teknologi seperti base transceiver station (BTS), microwave link dan serat optik. 

Sementara itu Kepala Bakti Kominfo Wilayah Sulawesi Muhammad Lutfi mengatakan bahwa dengan beroperasinya Satria-1 di awal tahun 2024 berdasarkan pemetaan maka maksimal akan masuk hingga ke pelosok wilayah terdepan, terluar dan tertinggal atau 3 T. 

"Di Bulan Januari 2024 dengan beroperasinya satelit Satria berdasarkan pemetaan yang nanti dilakukan oleh direktorat infrastruktur maksimal untuk jaringan sampai ke pelosok-pelosok 3 T itu apa yang pemerintah harapkan bisa terwujud," katanya. (Eka)




Bagikan :