Ketua Komisi IV DPRK Mimika Minta DLH Pastikan Kontraktor Tak Sekadar Pakai Nama OAP
Selasa, 27 Mei 2025 - 11:24 WIT - Papua60Detik

Papua60Detik - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Elinus Balinol Mom, meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mimika agar lebih memprioritaskan para kontraktor yang benar-benar Orang Asli Papua(OAP) dalam pengelolaan proyek di dinas tersebut.
Hal ini berkaitan dengan tuntutan dari kontraktor OAP yang melakukan aksi di kantor DLH Jumat (23/5/2025) lalu. Mereka protes atas dugaan keterlibatan pegawai dalam mengelola proyek di DLH, khususnya pada kegiatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tahun anggaran 2025.
“Kita minta dinas harus cek betul-betul bahwa kontraktor yang diberikan proyek ini benar-benar perusahaan asli Papua, bukan hanya sekadar pakai nama orang Papua. Ini menjadi catatan juga sehingga jangan kita orang Papua hanya dijadikan background saja,” kata Elinus Mom saat ditemui di Kantor DPRK Mimika, Senin (26/5/2025).
Terkait hal ini, Elinus menekankan agar DLH Mimika harus bekerja profesional dalam pengelolaan anggaran, terutama yang peruntukannya bagi pengusaha atau kontraktor OAP.
Sehingga kontraktor yang ditunjuk benar-benar perusahaan yang mampu bekerja secara profesional. Ini juga mengantisipasi adanya narasi bahwa kontraktor OAP menjual proyek karena tidak mampu melakukan pekerjaan.
“Dalam hal ini kami meminta kepala DLH Mimika agar bekerja secara profesional. Seperti informasi yang kita terima terkait ada pegawai yang bermain proyek, ini kalau ada bukti bisa dilaporkan, dan harus diberikan sanksi dan teguran kepada pegawai yang bersangkutan,” ujar Elinus.
Diketahui, ada 33 paket pekerjaan proyek RTH di DLH Mimika yang dikerjakan tahun ini. Itu meliputi pekerjaan pembersihan, median dan trotoar jalan yang diperuntukkan bagi kontraktor OAP.
Elinus berharap agar DLH melakukan pembagian proyek secara merata, sehingga setiap tahun ada perusahaan baru yang juga mendapat kesempatan yang sama.
“Mungkin memang nilainya tidak besar tapi ini bagian dari pemberdayaan bagi masyarakat Papua. Setiap tahun harus dilihat, jangan hanya kontraktor itu-itu saja, kita mau semua kontraktor Papua ini diberdayakan karena pengusaha asli Papua ini bukan cuma satu orang tapi ada banyak,”ujarnya.
Elinus juga mengharapkan, ke depan tidak terjadi persoalan serupa, agar tidak menghambat pekerjaan yang sedianya dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat serta kemajuan Kabupaten Mimika. (Joe Situmorang)