OPD Pemprov Papua Selatan Diwajibkan Punya Inovasi Unggulan Tiap Tahun

- Papua60Detik

Wakil Gubernur Papua Selatan,  Paskalis Imadawa membuka Rakor dan Pameran Inovasi Daerah yang digelar oleh Bapperida Papua Selatan di Swiss-Belhotel Merauke, Selasa (27/5/2025). Foto: Jamal/ Papua60detik
Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa membuka Rakor dan Pameran Inovasi Daerah yang digelar oleh Bapperida Papua Selatan di Swiss-Belhotel Merauke, Selasa (27/5/2025). Foto: Jamal/ Papua60detik

Papua60detik - Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, memerintahkan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) wajib memiliki minimal satu inovasi unggulan setiap tahun. Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dan Pameran Inovasi Daerah yang digelar oleh Bapperida Papua Selatan di Swiss-Belhotel Merauke, Selasa (27/5/2025).

“Besok saat penutupan, saya akan cek satu per satu inovasi yang dibuat. Jangan hanya rapat koordinasi tanpa hasil nyata,” tegas Paskalis dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa inovasi tidak hanya sebatas teknologi atau digitalisasi, tetapi keberanian untuk berpikir berbeda, bertindak cepat, dan bertanggung jawab. 

Menurutnya, inovasi adalah wujud nyata komitmen untuk mempercepat pembangunan yang berkeadilan serta menjawab kebutuhan masyarakat, terutama Orang Asli Papua (OAP).

“Jangan hanya copy-paste konsep luar. Ambil yang benar-benar belum ada di Papua Selatan. Pikirkan apa yang bisa ditawarkan, bukan sekadar ikut arus,” ujarnya.

Sejak Papua Selatan ditetapkan sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB), pemerintah daerah dihadapkan pada tantangan besar sekaligus peluang untuk menciptakan sistem pelayanan publik yang sesuai dengan kearifan lokal. Dalam konteks ini, Paskalis menyebut inovasi sebagai kunci utama untuk menjawab kebutuhan tersebut, sejalan dengan amanat PP Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.

Ia juga menyoroti perlunya kolaborasi lintas sektor: antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat, guna membentuk ekosistem inovasi yang hidup dan berkelanjutan. “Inovasi tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri. Harus sinergis,” kata dia.

Secara khusus, Paskalis meminta Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Sosial P3A untuk lebih responsif dan inovatif dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat. Ia mencontohkan pentingnya mendukung kepemilikan usaha kecil oleh OAP dan penanganan sosial bagi masyarakat yang terdampak kemiskinan atau musibah.

“Sekarang banyak program masyarakat, tapi dinas-dinas terkait tidak menjawab itu. Jangan tinggal diam,” katanya.

Lebih jauh, ia mendorong pengaktifan kembali Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menjangkau anak-anak muda lokal serta menyediakan ruang inkubasi dan penghargaan bagi para inovator.

“Jadikan inovasi sebagai budaya kerja, bukan proyek sesaat. Inovasi adalah menghadirkan harapan baru bagi masyarakat Papua Selatan,” tegasnya.

Sebagai tanda resmi pembukaan, Wagub Paskalis menabuh tifa. Rakor dan Pameran Inovasi Daerah Papua Selatan dijadwalkan berlangsung selama dua hari, 27–28 Mei 2025, dan diikuti peserta dari empat kabupaten di wilayah provinsi tersebut. (Jamal)




Bagikan :