Operasi Habema di Intan Jaya: Sebut Tewaskan 14 OPM, Sita Senjata Api Rakitan

- Papua60Detik

Barang bukti yang disita Satgas Habema dalam operasi di Intan Jaya. Foto: Satgas Habema
Barang bukti yang disita Satgas Habema dalam operasi di Intan Jaya. Foto: Satgas Habema

Papua60detik – Komando Operasi Habema Kogabwilhan III menyebut telah berhasil membebaskan wilayah Kampung Soanggama, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya dari penguasaan TPNPB sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap/VIII Intan Jaya Rabu (15/10/2025).

Dansatgas Koops Media Habema Letkol Iwan Prihartono mengatakan, tindakan tersebut dilaksanakan secara terpadu dan terukur untuk menegakkan keamanan serta melindungi masyarakat dari aksi teror dan kekerasan yang selama ini dilakukan oleh kelompok bersenjata.

Pada 14 Oktober 2025 malam, prajurit TNI melaksanakan pergerakan menuju wilayah Soanggama membantu masyarakat bebas dari tekanan OPM yang diketahui berkekuatan sekitar 30 orang dan telah lama menguasai kampung tersebut.

15 Oktober 2025, sekitar pukul 05.30 WIT, kontak tembak terjadi saat pasukan TNI diserang oleh kelompok OPM. Menghadapi situasi tersebut, prajurit TNI melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur pertempuran. 

"Pada pukul 12.00 WIT situasi berhasil dikuasai dan kelompok OPM berhasil dipukul mundur," katanya. 

Dalam penyisiran pasca kontak tembak, kata Iwan Prihartono, TNI berhasil menewaskan 14 anggota OPM. Di antaranya sejumlah pimpinan dan pelaku penembakan terhadap aparat keamanan sebelumnya. Sementara sisanya melarikan diri ke arah hutan.

Adapun yang tewas berdasarkan identifikasi Operasi Habema, yaitu Agus Kogoya, jabatan Kepala Staf Operasi Kodap VIII/Soanggama, Ipe Kogoya (Adik Kandung Pangkodap VIII/Soanggama), Zakaria Kogoya, pelaku penembakan anggota TNI di Mamba Bawah dan Gamagai, Uripinus Wandagau, Sepi Kobogau, Kaus Lawiya, Napinus Kogoya, Roni Lawiya, Poli Kogoya, Aofa Kobogau, Pisen Kogoya, Meki Murib. Dua lainnya masih dalam proses identifikasi.

Iwan Prihartono menyebut, TNI telah berhasil menguasai dan merebut Markas Besar Kodap VIII pimpinan Undius Kogoya yang selama ini digunakan sebagai pusat perencanaan serangan terhadap aparat dan warga sipil.

Barang bukti yang diamankan, satu pucuk senjata api rakitan dan 4 senapan angin, amunisi berbagai kaliber, satu alat bidik Simons, satu teropong Newcon, dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, peralatan komunikasi, serta berbagai perlengkapan lapangan. 

Kini, TNI telah menetapkan wilayah Soanggama sebagai Pos Taktis untuk memastikan keamanan dan stabilitas di daerah tersebut tetap terjaga.

"Berdasarkan keterangan Kepala Desa Soanggama, seluruh korban yang tertembak merupakan anggota kelompok bersenjata OPM. Masyarakat juga memberikan informasi tambahan terkait keberadaan beberapa pucuk senjata lain yang saat ini sedang dalam proses pencarian oleh aparat," kata Iwan. 

Panglima Komando Operasi Habema Mayjen TNI Lucky Avianto, menyatakan tindakan tegas yang dilakukan prajurit TNI merupakan langkah terukur dan sah secara hukum untuk melindungi keselamatan warga serta menegakkan kedaulatan negara.

“TNI akan terus melakukan penindakan terhadap kelompok bersenjata OPM yang mengancam keselamatan masyarakat. Kami berkomitmen menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera,” ujar Pangkoops Mayjen Lucky. 

Saat ini pasukan masih melanjutkan pengejaran terhadap sisa kelompok OPM yang melarikan diri, sekaligus melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial terbatas bersama tokoh agama dan masyarakat untuk memperkuat stabilitas keamanan di wilayah Intan Jaya. (Eka)




Bagikan :