Realisasi Penerimaan Bea Cukai Timika Tertinggi se Kanwil Papua
Senin, 21 Desember 2020 - 07:44 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Pandemi covid-19 ternyata tidak berdampak terhadap penerimaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabeaan C (KPPBC TMP C) Timika.
Jelang akhir tahun, realisasi penerimaannya sudah tembus 275 persen atau Rp1,6 triliun dari target Rp579 miliar.
Capaian ini menempatkan KPPBC TMP C Timika pada posisi pertama penerimaan terbanyak se Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Papua yang terdiri dari tujuh KPPBC dan satu Pangkalan Satuan Operasi (PSO).
Tumpuan penerimaan DJBC Kanwil Khusus Papua ada di Bea Cukai Timika, di mana 99 persen penerimaannya berasal dari Timika.
Kepala KPPBC TMP C Timika, I Made Aryana menjelaskan, penerimaan terbesar Bea Cukai Timika tahun ini berasal dari Bea Keluar (BK) Rp1 triliun lebih dari ekspor konsentrat ke Cina.
Sementara Bea Masuk (BM) sudah menyumbang sekitar Rp100 miliar dari alat pendukung kegiatan pertambangan.
“Bea Masuk tahun ini termasuk bagus, karena dulu di bawah Rp100 miliar sekarang di atas Rp100 miliar lebih,” kata Made Aryana saat ditemui, Sabtu (19/12/2020).
Ia menyakini penerimaan BM ini akan terus bertambah hingga akhir Desember nanti, pasalnya masih ada kapal yang baru masuk beberapa waktu lalu.
“Deadline kita kan sampai tanggal 31 Desember yah, jadi angka ini masih akan terus bergerak. Tapi dengan capaian ini kita sudah sangat bangga karena tahun lalu kan tidak capai target karena memang saat itu produksi Freeport memang belum stabil karena perpindahan operasinya yah,” jelasnya.
Ia mengatakan realisasi penerimaan tahun ini hampir sama dengan tahun 2018 lalu, yang realisasinya hampir 300 persen atau Rp4,8 triliun dari target. Bahkan melampaui target nasional yang hanya Rp4,2 triliun.
“Tahun ini target nasional kurang tahu berapa yah, tapi dengan capaian sekarang kita sangat bersyukur. Ke depan kita akan tingkatkan lagi dari segi non tambang,” tutupnya. (Anti Patabang)