Sabu-sabu Marak Beredar di Timika, ini Kata Duta Narkoba
Jumat, 30 Mei 2025 - 22:06 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Hingga awal Mei 2025, Polres Mimika telah berhasil meringkus 16 pelaku tindak pidana narkotika jenis sabu maupun ganja, dari 16 pelaku polisi berhasil mengamankan ratusan gram narkoba.
Fenomena ini tentu memprihatinkan dan layak jadi perhatian, mengingat dampak bahaya dari barang haram tersebut untuk anak muda.
Dalam Program papua60detik.id, Zona Gen Z, kami menghadirkan duta anti narkoba berbicara tentang bahaya hingga perlunya penguatan dalam pengawasan peredarannya.
Jenifer Kanaya sebagai Duta Anti Narkoba bahwa fenomena maraknya peredaran sabu dan ganja di Timika sudah pada level memprihatinkan dan jadi ancaman serius.
"Ini mencerminkan lemahnya pengawasan dan perlunya pendekatan yang kuat dalam hal pencegahan, penindakan dan edukasi terhadap masyarakat," ujar dia, Selasa (27/5/2025).
Katanya, sinergitas semua pihak untuk memberantas peredaran narkoba sangat diperlukan, bukan saja aparat penegak hukum yang bertugas untuk peredaran ini, bahkan masyarakat juga harus turun tangan dalam menangani bahaya narkoba. Lebih utama adalah keluarga, jika kurang pendekatan keluarga, anak bisa terjebak bahaya narkoba.
"Dalam sekolah, mungkin sekolah bisa melakukan edukasi atau sosialisasi bahaya narkoba," katanya.
Ia bilang, khusus Gen Z, perlu edukasi sedini mungkin agar tak terjebak oleh barang haram ini. Selain itu, perlu penguatan mental dan karakter, menggalakkan kegiatan positif bisa dilakukan dengan berkreatifitas sehingga bisa mengasah kemampuan kritis.
Sebagai duta anti narkoba, ia berpesan jangan sia-siakan masa depanmu hanya karena kesenangan sesaat yang ditawarkan oleh narkoba, harus menjadi generasi yang kuat, cerdas dan berdaya saing.
"Berani berkata tidak pada narkoba adalah bentuk kita punya keberanian besar, narkoba bisa mendekatkan kita kepada tiga hal, yaitu, rumah sakit, penjara dan kuburan. Jadi jangan sekali-kali mencoba hal ini," ungkapnya.
"Pilihlah jalan yang benar karena masa depan Indonesia ada di tangan kita, kalau kita memilih jalan yang salah, mau jadi apa, untuk itu berani katakan tidak pada narkoba, narkoba berantas tuntas, sapu bersih. Jangan berani coba-coba," lanjutnya.
Hal sama juga diutarakan oleh Finalis Duta Anti Narkoba 2023, Samuel Katuuk bahwa banyaknya narkoba yang telah beredar di Timika ini sangat disayangkan.
"Sangat diperlukan sinergitas, karena dengan bersatunya semua pihak, keluarga, teman guru, masyarakat sekitar hingga aparat keamanan, maka bisa untuk menekan angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Timika," kata Samuel.
Katanya, tindakan yang perlu diambil mulai dari diri sendiri dengan hidup takut akan Tuhan membuat bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan tuntutan Tuhan maka bisa terhindar dan menghindari pergaulan buruk.
"Kita juga harus berani berkata tidak dan berani menolak ajakan untuk kebaikan diri kita sendiri. Narkoba bukan hal yang main-main, sangat berbahaya. Narkoba bisa merusak kesehatan kita, merusak tubuh kita dan merusak masa depan kita. Jadi jagalah dirimu sebaik mungkin," pesan dia terhadap generasi muda.
Ia mengimbau agar selalu menjaga keluarga, teman dan orang yang disayangi untuk terhindar dari bahaya narkoba.
"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan, sayangi diri, sayangi keluarga dan jauhi narkoba," ucapnya.
Devon Ivander Riel Pabalik sebagai finalis Duta Anti Narkoba tahun 2023 merasa bahwa banyak masuk narkoba ke Timika karena kurangnya tingkat pengawasan. Jika ini terus dibiarkan, jadi ancaman serius bagi anak muda atau generasi penerus di Timika.
Sebagai anak muda ia mengajak menjauhi narkoba karena dapat merusak masa depan. Selalu menjaga orang terkasih dimulai dari lingkungan keluarga.
"Narkoba sangat berbahaya. Narkoba merusak kesehatan dan merusak masa depan. Jagalah dirimu sebaik mungkin. Jauhi dan katakan tidak pada narkoba," pungkasnya. (Eka)