Sempat Vakum 4 Tahun, Program Apprentice IPN PT Freeport Kembali Dibuka

- Papua60Detik

Capt: Pembukaan program pelatihan apprentice IPN PT Freeport Indonesia angkatan 2024, Foto: Faris/Papua69detik
Capt: Pembukaan program pelatihan apprentice IPN PT Freeport Indonesia angkatan 2024, Foto: Faris/Papua69detik

Papua60detik - Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali membuka program pelatihan peserta magang (Apprentice) angkatan 2024 setelah vakum 4 tahun.

Senior Vice President (SVP) Sustainable Development PTFI, Nathan Kum mengatakan program IPN ini kembali bisa berjalan karena adanya dukungan berbagai pihak, terutama Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) dan Lembaga Masyatakat Adat suku Kamoro (Lemasko).

“Atas dukungan yang diberikan oleh tokoh-tokoh masyarakat kami sangat berterima kasih. Sebab PTFI tidak bisa bekerja sendiri,  kami pun butuh saling support agar bisa menjalankan program ini,” kata Nathan pada pembukaan  Program Pelatihan Apprentice 2024 di Multipurpose Building Kuala Kencana, Timika, Papua Tengah, Jumat (3/5/2024).

Nathan menjelaskan, program ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen investasi sosial PTFI di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui IPN. 

Program apprentice IPN ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM Orang Asli Papua melalui dengan menciptakan tenaga kerja handal dalam berbagai bidang teknis yang dibutuhkan dalam dunia industri pertambangan, seperti operator alat berat, mekanik, pengelasan, miner, listrik dan lainnya.

Lanjut Natan Mulai tahun 2023 PTFI telah berkomitmen untuk memberdayakan 80 persen khusus anak Amungme dan Kamoro, dan 20 persen untuk 5 suku kekerabatan.

Dari 4938 orang yang mendaftar pada program pelatihan apprentice 2024 hanya 130 orang yang terpilih. Namun 3 di antaranya mengundurkan diri, sehingga hanya terdaftar 127 peserta.

“Ini adalah kesempatan yang diberikan dari ribuan orang, ratusan peserta ini yang diterima. Pergunakan kesempatan itu dengan baik, karena banyak orang di luar sana, mengimpikan bisa mengikuti program IPN. Untuk itu, pesan saya, budayakan  kedisiplinan, datang dan pulang harus tepat waktu. Kami berharap selesai mengikuti pelatihan, peserta sudah memiliki skill yang siap dipakai di dunia kerja,” pesan Nathan.

Sementara itu, Kadisnakertrans Mimika, Paulus Yanengga memberikan apresiasi kepada PTFI atas kembali dibukanya program pelatihan melalui IPN. Menurutnya program inilah yang dapat menjawab pertanyaan semua pihak tentang apa yang dilakukan PTFI di Papua.

“Kita harus lihat 30 tahun terakhir ini PTFI mulai melihat bagaimana perkembangan SDM di Mimika, kemudian Pemkab Mimika harus terus berkolaborasi sehingga ada harap 10 tahun ke depan itu ada ahli tambang dan ahli lainnya dari Mimika,” ujarnya.

Ia berharap semua peserta selalu disiplin dan bertanggung jawab.

General Superintenden IPN Susan Kambuaya mengatakan program pelatihan apprentice ini berdurasi 1 tahun. Selama 6 bulan siswa akan mengikuti pembelajaran dan pelatihan di IPN dan 6 bulan siswa akan kerja praktek atau magang di PTFi maupun di beberapa perusahaan kontraktor PTFI.

Pelatihan akan dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu pelatihan di kelas (off job training) dan praktek lapangan (on the job training). Dalam pelaksanaan program pelatihan, IPN didukung oleh Community Affairs, LOD, PAD, dan Divisi/Departemen terkait di lingkup perusahaan dan kontraktor.

Tahun ini IPN fokus melatih di 6 kejuruan besar saja yaitu mekanik alat berat sebanyak 22 orang, mekanik mesin pabrik sebanyak 24 orang, electrician 10 orang, operator alat berat 30 orang, miner 19 orang dan pengelasan 22 orang.

“Tujuan pelatihan ini untuk menyiapkan anak anak muda Papua memiliki keahlian dan ketrampilan kerja dan juga memilki perilaku yang positif dan menunjang mereka dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari hari nanti. Dengan pelatihan ini diharapkan mereka juga dapat ikut dalam persaingan dunia kerja, meniti karir di tempat kerja,” ungkapnya. (Faris)




Bagikan :