Mama-Mama Papua Protes Portal Parkir Pasar Sentral Timika
Papua60detik - Bagi pemerintah, portal parkir otomatis di Pasar Sentral Timika adalah harapan pundi-pundi PAD dan pengelolaan yang akuntabel.
Tapi bagi sebagian besar pengunjung dan juga pedagang khususnya mama-mama Papua, portal itu memberatkan di tengah makin berkurangnya pendapatan.
Keadaan ini membuat mama-mama Papua berunjuk rasa, Kamis (11/2/2021). Mereka medesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mimika membuka portal otomatis dan membiarkan pembeli dan pedagang masuk Pasar Sentral tanpa harus membayar retribusi parkir.
Mama-mama Papua mengaku sejak Disperindag menetapkan retribusi parkir, pengunjung Pasar Sentral mulai berkurang dan berdampak pada pendapatan mereka setiap hari yang juga ikut berkurang.
Retribusi parkir juga memabuat para tukang ojek enggan masuk pasar. Akibatnya, tak jarang mama-mama Papua harus berjalan kaki ke luar pasar mencari ojek.
“Bahkan ada mama-mama Papua karena tidak ada pembeli mereka
jalan kaki keluar termasuk mama Rika juga pernah jalan kaki pulang ke rumah
karena ojek keberatan mau masuk karena harus bayar parkir,” kata Mama Rita.
Kepala Keamanan Pasar Sentral Timika, Charlex Luis Pakage yang hadir memberikan arahan kepada mama-mama Papua mengatakan untuk saat ini portal akan dibuka dulu. Ia mengakui jika selama ada portal pengujung di Pasar Sentral Timika memang berkurang.
Sementara untuk rencana Disperindag untuk menarik retribusi satu kali setiap hari bagi semua tukang ojek dan pedagang yang berjualan di Pasar Sentral, Charlex mengatakan sampai saat ini masih dalam proses pendataan dan penginputan untuk pembuatan stiker khusus.
Portal parkir itu baru diresmikan, Jumat (29/1/2021) lalu. Tapi penarikan tarif parkir memang sudah berjalan beberpa bulan. Tarifnya, roda dua Rp1.000, roda empat Rp2.000, roda enam ke atas Rp3.000. (Anti Patabang)