Mimika Gagal Bertahan di Masa New Normal
Papua60detik - Sejak 3 Juli lalu Mimika memberlakukan masa new normal pandemi covid-19 dan terus diperpanjang hingga 19 September kemarin.
Tapi perkembangan penularan covid-19 selama September ini mencengangkan. Temuan kasus bertambah signifikan, angka kematian terkait covid-19 melonjak.
Beberapa pimpinan Forkopimda dan pimpinan OPD Mimika sudah bertemu dan membahas situasi ini di Hotel Grand Mozza, Sabtu (19/09/2020). Rapat dipimpin Penjabat Sekda Mimika, Jenny Usmani.
Tapi rapat itu pada akhirnya tak menghasilkan keputusan berkekuatan hukum tetap apapun. Kabarnya, karena rapat itu tak dihadiri pimpinan daerah. Bupati, Eltinus Omaleng sedang tak berada di Timika. Sementara Wakil Bupati, Johannes Rettob yang ada di Timika mengaku tidak diundang dalam pertemuan tersebut.
Jenny kepada wartawan berbicara tentang kembali berlakunya PSDD atau PSBB, yang intinya merujuk pada pembatasan aktifitas warga karena melonjaknya kasus covid-19 belakangan ini di Mimika.
Tapi tak disebutkan kapan pembatasan aktifitas warga itu berlaku. Bahkan sehari setelah pertemuan itu, tak ada naskah dari hasil keputusan itu yang disosialisasikan untuk jadi pedoman warga.
Di luar hal itu, faktanya penularan covid-19 di Mimika sudah dalam kondisi memprihatinkan.
Masa new normal yang mendamaikan kepentingan ekonomi dan kesehatan faktanya gagal di Timika. Penerapan protokol kesehatan secara massif dan konsisten terbukti tak berjalan.
Data Tim Gugus Tugas Covid-19 Mimika, sejak 1 hingga 19 September saja, sudah 378 tambahan kasus baru dilaporkan. Di periode waktu yang sama, kejadian kematian terkait covid-19 bertambah 12 kasus.
Dari situasi ini pemerintah seharusnya bisa bergerak cepat, mengambil langkah melindungi warga. Lonjakan tingkat kematian terkait covid-19 harusnya jadi perhatian serius. (Salmawati Bakri)