Tuntut Pulang Kampung, Masyarakat Tembagapura Nekat Duduki Terminal Bus PT Freeport
Papua60detik - Tahun berganti, ribuan masyarakat Waa Banti, Utikini, Opitawak Distrik Tembagapura belum juga bisa pulang ke kampungnya.
Lelah menunggu janji pemerintah, mereka akhirnya nekat menduduki terminal bus PT Freeport Indonesia di Gorong-gorong, Kamis (14/1/2021).
Dipimpin Martina Natkime, ratusan masyarakat turun aksi damai di terminal bus PTFI Gorong-gorong. Mereka mengancam, bus PTFI tak boleh beroperasi selagi belum ada kepastian tentang kepulangannya.
Dari pernyataan sikapnya, masyarakat Tembagapura menuntut; Pertama, berhenti mempermainkan dan memutar balik dengan segala macam alasan yang bertujuan untuk menghambat mereka kembali ke kampung halaman.
Kedua, pernyataan sikap mereka ini adalah yang terakhir. Jika masih dipermainkan, mereka akan tetap kembali ke kampung halamannya dengan caranya sendiri yaitu dengan berjalan kaki menuju Tembagapura.
"Saya tidak punya tujuan lain, tidak nuntut apapun. Jujur di atas tanah saya, saya mau pulang kampung," tegasnya.
Hingga saat ini sudah 25 warga yang meninggal lantaran selama tinggal di kota Timika. Daftar kematian akan terus bertambah karena kondisi alam dan penghidupan Timika tak ramah bagi mereka terutama yang berusia sudah senja.
Tak berlangsung lama aparat kepolisian sudah tiba di terminal bus Gorong-gorong. Sempat bersitegang, polisi meminta peserta aksi segera bubar. Peserta aksi menolak dan meminta kepastian hari dan tanggal mereka akan dipulangkan.
Di tengah negosiasi alot, kabar baik datang. Rapat pimpinan Forkopimda di salah satu hotel memutuskan, masyarakat Tembagapura mulai akan dipulangkan pada Sabtu (16/1/2021) pekan ini.
Mendapat kepastian hari dan tanggal pulang ke Tembagapura, peserta aksi setuju membubarkan diri dengan tertib. Sabtu pekan ini mereka akan kembali ke terminal bus gorong-gorong, memastikan janji kepulangan mereka ditunaikan. (Salmawati Bakri)