Warga Tolak Puskesmas Mapurujaya Jadi Tempat Perawatan Pasien Covid-19
Bagikan :

Papua60detik - Warga Mapurujaya menolak rencana Dinas Kesehatan Mimika menjadikan Puskesmas di wilayahnya sebagai tempat perawatan pasien covid-19. Warga yang mengetahui rencana itu memalang Puskesmas Mapurujaya sejak Minggu (27/09/2020). Negosiasi Kadinkes Mimika, Reynold Ubra dengan warga pada Senin (28/09/2020) berakhir buntu.

Warga menuding, Pemkab dalam hal ini Dinkes Mimika tidak berkoordinasi dengan warga dan pemerintah setempat sebelum memutuskan merawat pasien covid-19 di Puskesmas Mapurujaya.

"Puskesmas ini  berdiri di tengah tengah pemukiman masyarakat sehingga kami menolak itu. Kami ada pada zona kuning atau zona hijau nanti karena adanya pasien itu turun, kami jadi zona merah. Dan kami masyarakat takut akan penyakit itu," kata Ricky Balubun mewakili warga.

Sementara Reynold mengatakan, harus mengambil langkah melihat situasi penularan covid-19 di Timika. Menurutnya, ruang isolasi pasien covid baik di RSUD maupun RSMM sudah penuh. Begitupun di shelter. Bahkan, kedua rumah sakit itu sementara menutup ruang ICU.

Akhirnya, Dinkes Mimika memutuskan membuka Puskesmas sebagai tempat perawatan pasien dengan gejala sedang. Rumah sakit akan difokuskan merawat pasien gejalan berat. Pasien dengan gejala ringan diisolasi di shelter.

Setelah melakukan assessment, Dinkes menilai Puskesmas Mapurujaya paling layak sebagai tempat perawatan pasien covid-19 dengan gejala sedang. Menurut Reynold, tenaga kesehatan dan fasilitas Puskesmas Mapurujaya  memadai.

"Intinya adalah kita membuat rekyasa pasien dengan gejala sedang jangan memenuhi rumah sakit supaya pasien dengan gejala berat itu bisa terlayani. Langkah inilah yang Dinas Kesehatan harus ambil karena kami tidak mau, orang yang betul betul harus ditolong dibiarkan sampai meninggal," kata Reynold. (Salmwati Bakri)


Video Terbaru