Mobil Pemda Berisi Logistik TNI di Pegunungan Bintang Ditembak, Tiga Prajurit Terluka

- Papua60Detik

Mobil milik Pemda yang pengangkut logistik TNI yang ditembaki di Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (20/10/2020).
Mobil milik Pemda yang pengangkut logistik TNI yang ditembaki di Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (20/10/2020).

Papua60detik - Tiga anggota TNI Satgas Pamtas Ri-PNG Yonif 312/KH dilaporkan mengalami luka ringan setelah kendaraan milik pemerintah daerah  yang ditumpanginya ditembak di Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (20/10/2020).

Tiga anggota TNI yang terluka, yakni Praka Hendrik mengalami luka tembak di telapak kaki kanan, Prada Heldan terkena rekoset di kaki dan Prada Gusman terkena serpihan di dada.

Luka ketiga prajurit TNI tidak mengkhawatirkan sehingga mereka hanya ditangani paramedis di RSUD Oksibil.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan selaku Dankolakops membenarkan bahwa anggotanya dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 312/KH Pos Serambakon saat melakukan perjalanan menuju Oksibil menggunakan mobil dinas Pemda untuk mengambil logistik ditembaki oleh KKSB dari jarak 200-an meter.

"Dari kejadian ini anggota saya mengalami luka ringan dan tidak mengkhawatirkan. Saat ini mereka sudah mendapat tindakan medis ringan di RSUD Oksibil," ujar Izak dalam rilis Penerangan Korem (Penrem) 172/PWY, Selasa malam.

Pihak TNI menuding Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) sebagai pelaku penembakan. Izak mengatakan, anggota TNIb sempat membalas sehingga terjadi kontak tembak sebelum KKSB lari ke hutan,

Menurutnya, serangkaian gangguan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti nyata KKSB tidak menghendaki daerahnya untuk dibangun dan tidak menghendaki masyarakat hidup yang lebih baik dan memiliki masa depan yang cerah.

"Keberadaan TNI baik di Serambakon maupun di daerah lainnya tujuannya sudah jelas. TNI ada untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun daerahnya, juga membantu masyarakat agar ada solusi-solusi terhadap kesulitan masyarakat yang ada di daerah tersebut," imbuhnya.

Dengan kejadian ini pula, kata Danrem, semakin menunjukkan KKSB tidak memihak pembangunan dan tidak memihak masyarakat.

Diketahui, sederatan teror yang terjadi di wilayah tersebut adalah pembunuhan tukang ojek, Saly di Distrik Oksob pada Kamis (27/02/2020) dan penembakan pesawat CASA CN A-2909 milik TNI-AU pada Senin (23/03/2020) silam.

"Mereka  menginginkan keamanan terganggu sehingga semua tidak berjalan seperti roda perekonomian tidak berjalan, roda pemerintahan tidak berjalan. Maka dari itu mereka adalah kelompok kriminal yang harus kita lawan bersama, baik masyarakat, pemerintah daerah  dan seluruh komponen lainnya kita harus bersatu karena jelas-jelas mereka tidak memihak masyarakat. Pembangunan harus terus berjalan, dengan demikian maka kehidupan masyarakat Papua akan semakin baik ke depan," kata Izak. (Salmawati Bakri)




Bagikan :