Politik di Masjid, Ini Pendapat Ketua MUI Mimika

- Papua60Detik

Ketua MUI Mimika, Muhammad Amin AR menerima Al Quran dari Sekum DMI Papua, Amirudin Sabil pada Tarhib Ramadan di Gedung DKM Ar-Rahman Jalan Kartini, Sabtu (18/3/2023). Foto: Dok/ Papua60detik
Ketua MUI Mimika, Muhammad Amin AR menerima Al Quran dari Sekum DMI Papua, Amirudin Sabil pada Tarhib Ramadan di Gedung DKM Ar-Rahman Jalan Kartini, Sabtu (18/3/2023). Foto: Dok/ Papua60detik

Papua60detik - Setiap kali jelang Pemilu, selalu muncul debat dan ramai pembicaraan tentang boleh tidaknya masjid jadi tempat berbincang politik.

Terkait topik ini, Ketua MUI Mimika, Muhammad Amin AR berpendapat, sejatinya agama dalam hal ini Islam tidaklah terpisah dengan urusan politik.

MUI Pusat sendiri katanya sudah menyampaikan larangan menjadikan masjid sebagai arena politik praktis.

"Tapi untuk penguatan bagaimana Umat Islam memahami politik itu penting. Di Masjid itu dibolehkan," jelasnya.

"Berpolitik islami, berpolitik santun, tidak mencaci, tidak memaki. Kalau politik dukung A dukung B itu yang tidak boleh. Itu sudah praktis".

Umat juga perlu diberikan penguatan agar tak buta politik apalagi sampai apolitis. Prinsipnya itu tadi, Islam tak terpisah dari urusan politik.

"Politik moral boleh. Kenapa tidak memberi penguatan ke umat," ujarnya. (Burhan)




Bagikan :